Sabtu, 23 April 2011

Niat Baik dan Hijrah

NIAT BAIK dan HIJRAH

Suatu sore aku sempat ngobrol ringan dengan suamiku…
Cerita tentang seorang sahabat yang tak henti dirundung cobaan.
Kali ini kuceritakan tentang cobaan yang paling terakhir terjadi
(sebelum2nya aku juga selalu sharing dgn suamiku tentang kejadian yg menimpanya)
Jadi suamiku pasti update banget dengan cerita tentang Diza, sahabatku itu.

Subhanallah, betapa sedih melihat keadaannya saat ini.
Kalau aku mo flashback ke belakang, betapa jauh dengan waktu pertama kali kenal.
Jaman dulu, mmmh apa ya…yg tidak Diza punya..boleh cek deeh…
Bukan mau sombong atau apa…tapi memang keadaannya sungguh tercukupi.
Ini kalo dilihat dari sudut materi, malah mungkin lebih dari cukup…
Kehidupan bahagia, mapan, lengkap!
Diza yg cantik, pintar, (insya Allah) shalehah (malah dia sudah berani ambil keputusan untuk berhijab, walopun sempat exit permit dari suaminya agak susah keluar)..
keluarga yg harmonis (ada suami n anak2 yg lucu)…
Allah SWT begitu baik dgn mencurahkan kenikmatan yg tiada henti…
Namun yah mungkin itu yg terlihat oleh kasat mataku dan teman2 lainnya…
Dunia ini bulat dan terus berputar, ada saat di atas, ada saat di bawah.
Cobaan (baca : Ujian) yg datang macam-macam…
Usaha yg bangkrut, suami tiba-tiba di-PHK, anak2 bolak balik sakit,
Orang tua juga sakit, utang menumpuk, aset2 dijaminkan, aset2 dijual,
Tidak punya mobil, semua seperti efek domino kejadiannya….terus..terus…

Sekarang mana ada yg percaya kalo Diza sedang dalam kesulitan.
Kecuali segelintir orang yg benar dalam posisi sahabat2nya…
Di mana Diza dapat menumpahkan semua keluhan, kesusahan, kegalauan....
Sebagai sahabat, aku dan Asha, Rayi, Elis, Fanti sudah coba membantu.
Yah, membantu semampu kita tentunya…
Bisa bantu waktu untuk menjadi tempat curhat, bantu tenaga, bantu materi….
Apalah semua yg bisa kita bantu pasti kita berikan….
Sampai Diza pun merasa tidak enak, namun kita semua selalu menyakinkan
Bahwa inilah gunanya suatu persahabatan ato friendship bu…

Sudah beberapa kali, aku dengar…
Diza bertanya…baik bertanya untuk dirinya sendiri ataupun bertanya pada kita2…
“Aduuuh…ada apa lagi yah…kurang apa lagi yang harus aku lakukan…kurang ibadah apa lagi…kurang infak atau sedekah..kurang…kurang..kurang apa yah…??!!!”
Wajahnya bertanya dengan kegalauan dan kebingungan…
Kita pun tak tahu jawabannya….karena smua iturahasi Illahi…
Kita tidak dapat menilai bentuk ibadah seseorang kepada Illahi…
Nilainya…semua Allah SWT yang memberikan nilai…entah biru atau merah.
Kalaupun ada yg merah…(mungkin sampai minus) tak ada yg tahu..

Suamiku pun sore itu sdh dengan telatennya mendengar ocehanku…
Yang mungkin masih terdengar sama dengan hari2 yang lalu…
Hanya mungkin bentuk ujian kali ini yah..beda lagi.
Namun dia menjawab dengan bijak…

“Bu, ujian hidup Diza memang terjadi dengan izin Allah….tidak untuk dipertanyakan,
Namun untuk disikapi, ditafakuri, dinikmati, diambil hikmahnya….
Seperti yang lalu2…kamu selalu cerita tentang Diza yang sudah maksimal dalam berusaha
Maksudnya berusaha baik dalam hal duniawi maupun ibadahnya..
Diza semakin rajin shalat tahajudnya, puasa sunnahnya, memberikan sedekah dan infak, maupun hal2 lain yg bermanfaat….
Tapi ujian ini bukan buat Diza semata…namun juga untuk suaminya kan?
Apa suaminya sudah bertafakur? Sudah membuka hatinya untuk bersujud kepada Sang Penguasa Semesta? Apa dia sudah mulai mau melakukan ibadah shalat 5 waktu?
Mungkin Allah SWT masih menganggap sang suami masih sombong!
Ini adalah sentilan, cubitan dan peringatan untuk suaminya juga Bu…
Bukan untuk Diza semata…krn mereka sudah dalam satu ikatan.
Apalagi sudah anak2 dan dia itu adalah seorang kepala keluarga.
Mereka semua harus solid/kompak dalam suatu ikatan keluarga…
Apabila ada yg bisa menggerakkan hati suaminya, subhanallah,
Mungkin Allah SWT akan lebih melapangkan jalan kemudahan
atas segala masalah dan ujian hidup mereka berdua…
Namun yang terpenting adalah….”Niat baik dan kemauan untuk Hijrah”
Niat baik bahwa bersungguh2 dalam melakukan ibadah yg membawa kebaikan kan
perlu dimulai dgn niat baik…
Serta adanya kemauan untuk Hijrah, kemauan untuk mau meninggalkan
Kebiasaan yang lalu, kehidupan yang lalu, pindahlah, hijrahlah…
Menuju kebiasaan yg baik, yg dilakukan semuanya dengan niat karena Allah…
Insya Allah…Allah akan memberikan karunia-Nya, kebarokahan-Nya….”

Aku diam sejenak…mencoba mencerna smua yg baru saja disampaikan suamiku
Mmmhhh….”Niat Baik dan Hijrah”….???
Yah mungkin itu yg belum ditemui oleh suaminya Diza…
Jadi mungkin walaupun Diza maksimal berusaha sedemikian rupa
Namun Diza hanya seorang diri, bukan berdua bersama suaminya!
Karena sebenarnya mereka berdua adalah “sebuah Tim”
Sudah seharusnya mereka berdua harus sama-sama kompak, satu misi dan visi,
Satu tujuan…..mencapai dunia yang bahagia dan menggapai keabadian akherat dlm surga….
Aaaaamiiiiin….

Sebuah cerita dari seorang sahabat...
semoga bisa menjadi cerminan diri...
bahwa kita (suami-istri) harus kuat, kompak dan bersama selalu...
menjunjung suatu nilai kebersamaan dalam
apa yg disebut "KELUARGA".......

Regina
17 November 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar