Kamis, 31 Maret 2011

Berdoa

Just sharing.... sebuah tulisan yang jauh dari sempurna, sebagai suatu pengalaman diri, semoga manfaat. Sungguh kesempurnaan itu mutlak milik Allah SWT semata... Happy reading....

“BERDOA”

Dalam Surat Al Mukmin : 60
“Berdoalah padaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”

Jadi sebenarnya Allah SWT sangat menyarankan kita umatNya untuk berdoa dan memohon padaNya. Doa adalah salah satu media komunikasi kita dengan Allah. Segala macam yang kita minta, maka mintalah padaNya, karena kita yakin bahwa Allah adalah tempat meminta dan memohon…..Berdoalah padaNya sebagai tanda syukur kita pada Illahi atas semua nikmat yang Dia limpahkan….

“Iyyaka na’budu, wa iyyaka nasta’in…..”
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan….

Jadi apapun yang kita inginkan, maka sampaikan kepada Sang Illahi, karena hanya Dialah satu-satunya tempat untuk memohon apapun…Sungguh Allah Maha Kaya Ya Malik…..Maha Pengasih Yaa Rahman……
Janganlah kita menjadi mahluk yang sombong, seolah-olah tidak butuh padaNya, sehingga kita tidak butuh doa…

Memangnya kita bisa memenuhi kebutuhan kita tanpa campur tangan Allah Sang Maha Pencipta?
Tak ada di dunia ini yang terlepas dari campur tanganNya…. keadaan fisik tubuh kita, udara yang kita hirup setiap hari, tanah tempat kita bercocok tanam, semua….ini adalah ciptaan-Nya….bila kita tafakuri lagi, sungguh Allah banyak beri kenikmatan bagi umatNya, maka bersyukurlah padaNya dan berdoalah….

Berdoa memang satu sarana berkomunikasi dengan Allah…isinya bisa memohon sesuatu ataupun merupakan refleksi tanda syukur kita.

Dalam hadits Bukhari :
Rasulullah berdoa “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku…tak ada yang patut disembah selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku dan akulah hambaMu. Akan kutepati janjiku kepadaMu dengan seluruh kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan-kejahatan yang telah kuperbuat. Aku mengakui di hadapanMu anugerah yang Engkau limpahkan kepadaku. Dan kuakui dosa-dosaku. Ampunilah dosa-dosaku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosaku selain Engkau”.

Doa Rasulullah dalam hadits Bukhari ini merupakan utamanya doa untuk memohon ampunan Allah (Sayyid al istighfar).
Doa ini mencakup makna secara global tentang tobat, berisi segala kebutuhan dan mengandung segala persoalan. Rasul mengatakan, bila doa ini dibaca seseorang pada waktu pagi hari, lalu ia meninggal dunia sebelum datangnya malam, maka ia akan menjadi penghuni surga (subhanallah…). Begitu juga bila ia membacanya pada malam hari, dan ia meninggal dunia sebelum datangnya siang, maka ia juga akan akan masuk surga (subhanallah…)…

Doa bukan sekedar sarana memohon pertolongan, ketika mengalami musibah atau kesulitan. Doa juga merupakan sarana meminta kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga dapat melakukan kegiatannya dengan baik dan benar. Doa di sini berfungsi sebagai tempat memohon rahmat dan karunia agar perjalanan hidupnya senantiasa dalam lindungan Allah dan Allah selalu bersamanya.

Dalam Surat Al Baqarah : 152
“Maka ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku akan ingat pula padamu dan bersyukurlah kepadaKu, janganlah kamu mengingkari nikmatKu”

Sungguh Allah telah banyak limpahkan nikmat, maka kita harus selalu ingat padaNya dan bersyukur padaNya. Yaa Allah….jadikan kau hambaMu yang selalu bersyukur atas segala karunia dan nikmatMu, jangan jadikan aku hamba yang kufur akan nikmatMu….

Berdoa juga merupakan suatu aktivitas ibadah, karena doa yang dilakukan adalah salah bentuk satu pengabdian kita kepad Allah. Malah bacaan-bacaan dalam shalat pun itu dapat dikatakan rangkaian doa kita kepada Allah. Ketika seorang berdoa, maka ia hanya menggantungkan segalanya pada Allah dan memalingkan dirinya dari mengharap kepada selain Allah. Sabda Rasul yaitu “Doa adalah ibadah”.

Berdoalah kita untuk mecapai apa tujuan hidup kita. Allah yang dapat membantu kita dalam mencapai tujuan kita mencapai “Dunia Bahagia Akhirat Surga”.
“Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” (Surat Al Baqarah : 38).
“Barang siapa taat pada Allah dan rasulNya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga” (Surat An Nisaa : 13).

Maka bila ingin merasa bahagia dan mencapai surganya Allah, jadikanlah Al Qur’an dan hadits Rasul sebagai pedoman hidup kita. Semua yang kita lakukan dalam hidup ini, lakukanlah berdasarkan ketentuan dalam Al Qur’an dan teladan Rasulullah….

Doa Sapu Jagad :
Rabbanaa aatina fid dun yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar….
“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka” (Surat Al Baqarah : 201).

Apapun yang kita lakukan niatnya hanya mencari pahala dariNya sebagai suatu amal shaleh dan ibadah kepada Sang Khaliq….Dirikanlah shalat selalu dan berdoalah selalu padaNya…
Supaya Allah selalu memelihara kita dalam perbuatan yang baik yang merupakan amal shaleh dan mengijinkan kita untuk termasuk dalam golongan orang yang diberikan nikmat untuk masuk ke dalam surgaNya….aaamiiiin.

Regina
Bandung, 21 Januari 2009

Sumber :
- Materi Parenting Class
- Sentuhan Kalbu (Ir. Permadi)
- Doa Ajaran Rasul (Anis Masykhur)
- Shalat, Shalawat, Doa (Agus Wirahadikusumah)
- School of Life (Bayu Gawtama)

Butir-butir Persahabatan

 Just sharing, tulisan ini sebenarnya merupakan tulisan dari Tanteku, Tante Nana yang merespon tulisan aku sebelum ini tentang "Sahabat Ruhaniah dan Sejiwa".... Terima kasih Tante untuk catatannya yang sangat inspiratif... dan sedikit tambahan dari aku pada bagian akhir tulisan ini... Happy reading....


"BUTIR-BUTIR PERSAHABATAN" by Nana M. Zubir

Tulisan ini terilhami dari tulisan seorang anak sahabatku yang sudah kuanggap sebagai anakku .... REGINA , seorang ibu yang tiada hentinya BERBAGI pemikiran diantara SAHABAT-SAHABATnya

Memiliki seorang sahabat adalah suatu kebutuhan dasar dari seorang manusia dalam menjalani kehidupannya. Dalam keadaan apapun, siapapun dia dan kapan saja perlu orang lain untuk dijadikan sahabat. Filosof Aristoteles mengemukakan “Persahabatan adalah suatu kebajikan dan sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab tak seorang pun dapat hidup tanpa sahabat, bahkan sekiranya ia sudah mempunyai kepenuhan harta milik. Kita membutuhkan sahabat dalam menyempurnakan kehidupan kita sebagai manusia karena manusia tidak dapat hidup memanusiawi tanpa sahabat. Persahabatanlah yang mencetuskan kesetiakawanan, kebersamaan, kekerabatan, ketetanggaan, kekeluargaan, keserumpunan, dan sejenisnya. Persahabatan tidak akan bermakna apa-apa bila tidak diterjemahkan dalam sikap dan perilaku bersahabat, adil, sejajar, akrab dan sifat positif lainnya.

Sahabat adalah seorang yang mau berbagi dalam suasana apa pun; senang maupun sedih, mau menerima dan mengerti keberadaan dirinya maupun orang lain. Ketika kita dihadapkan pada sebuah masalah, terkadang pikiran rasional kita tidak berjalan sebagai mana biasanya. Dengan adanya sahabat, kita bisa terbantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk menjaga agar hubungan setia kawan kita terus berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Salah satunya, keterampilan kita menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan karakter teman, yaitu dengan mengetahui apa kesukaan dan yang tidak disukai dari sahabat kita. Menjadikan sahabat hanya tempat menampung kesusahan maka persahabatan tersebut tidak akan langgeng. Namun menjadikan sahabat itu sebagai sharing partner disegala hal, baik itu disaat kita sedang senang maupun di saat kita sedang mengalami masalah. Ini merupakan KUNCI keberhasilan dalam menjalin persahabatan sejati. Rasa solidaritas, dan saling mengingatkan bisa jadi jurus ampuh mempertahankan persahabatan tersebut.

Butir-butir PERSAHABATAN, antara lain:
1. Adanya keterbukaan dan dapat menerima perbedaan;
2. Adanya penghargaan yang timbal balik lewat pemahaman yang juga timbal balik;
3. Tumbuhnya rasa saling menyayangi dan perhatian;
4. Menghargai individualitas;
5. Kemampuan untuk menghadapi situasi-situasi sulit dalam persahabatan tersebut;
6. Melepaskan .... menjadi santai ...membuat orang lain merasa santai dan terus
melangkah maju.

“Friendships is a virtue, or involves virtue, and besides is most necessary for our life. For no one would choose to live without friends even if he had all the other goods” (Aristotle)

SEMOGA TULISAN INI MANFAAT !!!

Salamku buat sahabat-sahabatku tercinta
____________________________________
Dear Tante Nana....aduh makasih banget buat tulisan ini yg terinspirasi atas tulisanku pagi ini...Subhanallah, Allah memang MAHA TAHU, tidak ada suatu yang kebetulan, Allah Maha Perencana yang SUPER TOP, alhamdulillah Kau berikan lagi ilmu-ilmu yang bermanfaat....Ya Allah makasih syukur alhamdulillah hari ini,aku banyak sekali dapat materi "santapan ruhani" semoga manfaat untuk ibadah dan amal shalehku, mencapai Dunia Bahagia Akhirat Surga....aaaaamiiin!!!

Btw, Tante Nana ini adalah sahabat ibuku, seorang psikolog yang sudah menyelesaikan S2nya, semoga tulisan ini bisa juga bermanfaat buat teman-teman semua yah...

SAHABAT RUHANIAH dan SEJIWA

“SAHABAT RUHANIAH dan SEJIWA”

Dalam beberapa hari terakhir ini memang ada beberapa kejadian yang membuka hatiku tentang arti dan makna “Persahabatan” yang sesungguhnya. Dari berbagai macam sumber bacaan dan materi yang kuperoleh, kucoba tulis di sini untuk sharing. Syukur Alhamdulillah Allah telah berikan salah satu nikmatNya dengan memberikan lingkungan dan pesahabatan yang kumiliki saat ini. Suatu persahabatan yang meminjam istilah sahabatku, Inge yang menyebutnya sebagai suatu “Persahabatan Ruhaniah” yang semoga dapat menjadikan kita dalam suatu ikatan persahabatan dan persaudaraan sejiwa. Memang agak sulit mendiskripsikan atau mendefinisikan arti tersebut dalam suatu barisan kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu.

Mungkin makna persahabatan sejiwa atau ruhaniah yang paling mendekati adalah persahabatan yang dapat saling mengisi dan mengingatkan dalam pencapaian peningkatan kualitas diri kita atas aspek kehidupan duniawi plus peningkatan kegiatan ibadah kepada sang Illahi. Sehingga dalam persahabatan tersebut bukan hanya meliputi sahabat dalam kebutuhan akan duniawi saja, namun plus juga pemenuhan kebutuhan akan ibadah kepada Sang Khalik.
Sehingga sahabat itu akan selalu mendukung kita dalam setiap kegiatan kita dalam keseharian kita di dunia ini, namun juga mengingatkan kita untuk selalu dapat menjalankan ibadah dan selalu mencintai Allah SWT. Sahabat Ruhaniah adalah sahabat RUH yang akan dipertemukan kembali dalam alam akhirat, di saat masing-masing RUH kita sudah dilepaskan dari jasadnya, meninggalkan dunia fana, menuju ke hadapan sang Illahi, menuju keabadian SURGA, Subhanallah....

Persahabatan yang bukan hanya melulu memprioritaskan kita dalam mengejar hal-hal ke-duniawi-an semata, karena bila kita hanya mengejar bahagia duniawi, maka Allah pun tidak akan memberikan kebahagiaan di akhirat. Hal ini jelas dinyatakan dalam Surat Al Baqarah ayat 200. Ya Allah jangan sampai aku termasuk golongan orang-orang yang merugi, karena jauh dari Mu…

Ya Allah, pilihkan dan berikan suatu persahabatan ruhaniah untuk aku, karena Engkau Yang Maha Tahu, maka kuserahkan padaMu, aku tahu Engkau akan berikan aku sebaik-baiknya lingkungan dan persahabatan yang baik dan barokah. Persahabatan ruhaniah yang selalu membawa kebaikan di dunia dan juga di akhirat, serta yang menjauhkan aku dari siksa api neraka. Aku akan selalu berdoa untuk itu, karena Engkau sudah ingatkan padaku dalam Surat Al Baqarah ayat 201 bahwa mohonkan kebaikan tidak hanya dalam hal yang menyangkut duniawi saja, namun juga plus lengkap kebaikan di akhirat. Subhanallah… Dalam Surat An-Nisa ayat 69 : "Dan barang siapa yang menaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para shidiqin, para syuhada, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itu sebaik-baiknya teman."

Sahabat yang dapat menerima kita tanpa syarat. Kita nggak harus jaga image, pakai topeng, bermain peran atau karakter tertentu di saat bersamanya. Kita merasa nyaman manjadi apapun dan siapapun bersamanya. Seperti rasa kalau kita “Pulang” ke rumah kita…Home Sweet Home! Pulang dalam artian kembali dalam suatu ruangan yang sangat luas dan aman nyaman, kita dapat berbahagia di situ, tidak harus berpura-pura, dapat jujur, setara dan tidak ada penghakiman serta tidak ada kemelekatan.

Memang itu semua tidak dapat secara instant dan pastinya melalui suatu proses pengenalan dan diuji oleh waktu. Suatu jenis hubungan dengan keikhlasan tanpa batas dan kesalingan merasakan yang kuat untuk membangun suatu toleransi dan empati yang lebih tulus. Tidak ada sekat-sekat dalam suatu persahabatan. Sekat yang dibatasi oleh jenis kelamin, gender, agama, kelas sosial, etnis, usia atau apapun itu namanya.

Suatu persahabatan pun dapat terjadi karena adanya banyak persamaan di antara kita, namun bisa banget yang berbeda dengan kita, dalam hal karakter, sifat, kepentingan, kemauan, hobby, namun yakinlah bahwa pribadi sahabat kita itu akan menjadi pelengkap dan pengisi kekosongan yang kita miliki. Persahabatan yang saling menguntungkan sehingga tidak ada yang merasa dirugikan, karena sudah ada rasa saling ikhlas, menghilangkan konteks “take & give” yang berkonotasi adanya hak penuntutan di salah satu pihak, setelah tunainya kewajiban yang dilakukan.

Persahabatan ruhaniah ini yang dapat membuat kita senyaman-nyaman nya kita dengan pribadi, sifat dan karakter yang kita miliki. Kita tidak harus selalu mengenakan “topeng” di saat bersamanya. Sahabat yang dapat menerima dan mahfum dengan “1 paket komplit” kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bicara mengenai kelebihan, pasti akan lebih banyak yang menerima dan merespon kelebihan yang kita miliki, namun kalau tentang kekurangan, nggak banyak orang yang bisa menerima kita dengan kekurangan yang ada. Hendaknya kita pun sadar dan selalu usaha optimal mengurangi kekurangan pada diri kita, harus improve! Usaha melakukan peningkatan dan perbaikan diri setiap waktu ditambah juga jangan segan lakukan “Muhasabah”.

Di saat kita sudah bisa bersikap “Bersabar dengan segala kekurangan dan bersyukur dengan segala kelebihan”, semoga kita pun bisa menjadi sahabat ruhaniah yang baik bagi para sahabat-sahabat kita. Betapa beruntungnya kita di saat kita sudah dalam kondisi tersebut. Sudah seharusnya, kita ucapkan syukur Alhamdulillah pada Allah untuk semua nikmatNya…Semoga bisa mencapai apa yang disebut "Dunia Bahagia AKhirat Surga". Aaaaaamiiiiin....

Regina
Bandung, 11 Februari 2009

Ada Api, Ada Asap

“Ada Api, Ada Asap”

Dalam hidup ini, memang ada hubungan sebab-akibat.
“Tak akan ada asap kalau tidak ada api,
bermain air, basah nanti,
bermain api, terbakar nanti”.


Jadi dalam melakukan sesuatu, haruslah BERPIKIR, supaya kalau mau berbuat sesuatu, harus juga kita berpikir apakah yang akan menjadi akibat dari perbuatan yang dilakukan itu. Jangan asal berbuat namun tidak mau tahu dengan konsekuensinya. Perbuatan apapun, dari mulai perbuatan kecil sampai perbuatan yang besar banget, pasti ada akibat dan konsekuensinya! Jadi kita sudah kudu siap berbuat plus menerima akibat dan konsekuensinya. Siap menerima 1 PAKET LENGKAP lah (tindakan+konsekuensinya). Di sini aku mencoba sharing dari beberapa kejadian yang terjadi di sekitarku, semoga manfaat yah...

Weekend kemarin, anakku Rahma ribut dengan masalah pulsa HPnya. Ternyata dia coba-coba pencet dan akses NSP, bersama teman-temannya, sewaktu pada main ke rumah. Biasalah anak-anak rasa ingin tahu dan coba-cobanya gede banget yah…!! Dia coba-coba ingin coba menggunakan fasilitas NSP dari provider HPnya, ternyata setelah selesai pencet-pencet, dia kaget banget, pulsa HPnya lumayan tersedot dalam jumlah lumayan untuk ukuran jatah anak segede dia. Sisa pulsa hanya tinggal 5.000 Rupiah, untuk 10 hari ke depan!! Bete plus panik pastinya, namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur judulnya. Ini bisa dikatakan contoh yang “ringan” saja, karena kerugian hanya menyangkut sekian rupiah.

Dia coba komplain ke aku, menyatakan bahwa dia sebenarnya tidak berminat langgangan NSP teresebut, namun katanya dia salah klik, jadilah dia register langganan NSP. “Bu, aku nggak maksud kok mau register NSP, pulsaku tersedot jadinya nih…gimana dong bu, masa aku Cuma ada 5.000 Rupiah untuk 10 hari lagi!!”.

Rahma pasti bete dan menyesal. Akhirnya aku ajak dia mengobrol bahwa semua tindakan ada konsekuensinya. Seperti yang barusan dia lakukan itu akan membawa akibat tertentu. Rahma coba-coba klik register NSP, namun baru sekali klik saja, ternyata sudah terdaftar dan akhirnya pulsa miliknya tersedot untuk melakukan pendaftaran NSP tersebut. Jatah pulsa HP Rahma baru saja di-top up 2 hari lalu, so untuk 10 hari ke depan, dia harus “puas” dengan jatah sebesar 5.000 tersebut.

Awalnya Rahma agak bete dan keberatan (pastinya!!), namun akhirnya dia harus (pasrah dan ikhlas) menerima konsekuensi tindakannya tersebut. Aku harap dia dapat belajar sesuatu dari tindakannya itu dan mengambil hikmah bahwa rasa ingin tahu dan coba-coba boleh saja, namun sudah harus siap dengan konsekuensinya baik yang positif dan negatif, sebagai 1 paket lengkap dengan tindakan yang dilakukannya.

Contoh kejadian lain yang levelnya “agak berat” dan bikin bete diriku sendiri adalah adanya serangan virus pada laptopku. Kejadiannya sewaktu aku menyusun thesis. Aku lupa melakukan cek dan scan virus pada saat flashdisk milikku (flashdisk yang biasa aku bawa dan sudah berbagai laptop maupun PC tersambung dengannya) masuk ke dalam plug laptopku. Namanya juga LUPA BANGET, aku santai saja masukkan flashdisk ke dalam laptop, yang pada awalnya berjalan baik-baik saja. Namun ternyata bencana itu datang selang beberapa menit kemudian, laptopku mulai menunjukkan tanda-tanda tidak bersahabat!! Aku mulai panik dan MAYDAY..MAYDAY…aduh ada apa dengan laptop aku nih? Tiba-tiba laptopku byarpet begitu saja tanpa permisi dan ijin terlebih dahulu! Panik pastinya….

Alhasil memang laptopku terkena serangan virus! Langsung lemas banget rasanya aku mengetahui serangan virus tersebut. Laptop aku serahkan pada seorang teknisi yang biasa menangani urusan komputer langganan suamiku. Ternyata file-file yang ada di laptop tersebut hilang bin raib tak berbekas!! Uuuh aku sedih dan bete plus kesal banget sejadi-jadinya! Mau ngambek, tapi ngambek sama siapa, lha wong itu kan akibat keteledoranku juga lagi! Akhirnya aku mencoba menenangkan diri selama 1 bulan (waduh lama banget!) sampai aku merasa “nyaman” kembali berurusan dengan sang laptop yang sudah direcovery tersebut.

Ternyata aku pun belajar, dengan keteledoranku tidak melakukan scan virus terlebih dahulu, konsekuensi yang harus aku terima adalah aku kehilangan file draft thesis yang sedang aku kerjakan doong! Awalnya aku nggak rela, namun tokh hal itu harus aku terima dan aku pasrah untuk memulai menulis draft thesisku kembali. Catet, aku menulis ulang dari BAB I thesisku yang sebenarnya sudah masuk ke BAB IV, waduuuuh......namun akhirnya aku pun dapat mengucapkan Alhamdulillah, rampung juga akhirnya….Allah banyak kasih pertolongan padaku.

Selanjutnya ini mungkin contoh kejadian yang “paling parah” di antara kejadian-kejadian yang aku tulis di sini. Sahabatku cerita di suatu sore tentang suaminya yang ketahuan punya affair dengan teman SMAnya..wadduh..parah nih dalam hatiku! Kejadian itu menurutnya sudah berlangsung sekitar 1 tahun lalu dan baru ketahuan 3 bulan terakhir. Pas ketahuan awalnya sang suami mengelak dan ogah mengakuinya, namun setelah dibeberkan beberapa fakta jelas, dia pun tak bisa lari dari kenyataan, ditambah WILnya itu pun rajin meneror ke rumahnya. Apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur!!

Sahabatku ini, sudah sakit hati sekali dan sepertinya sudah tidak punya persediaan MAAF dalam hatinya. Jadi dengan kesungguhan hati dia pun menggugat cerai sang suami yang telah bermain api itu. Tinggallah sang suami berulang kali memohon istrinya untuk tidak melanjutkan perkara gugatan cerai tersebut. Dia katanya menyesal banget, karena telah mempertaruhkan semua “HARTA” kesayangannya maksudnya istri tercinta dan 2 anaknya. Dengan egoisnya, sang suami pun mengajukan beribu-ribu permohonan maaf kepada istri, kedua anaknya dan orang tua maupun mertuanya. Sang istri pun kekeuh untuk berpisah saja.

Kalau sudah begini kejadiannya, pengen deh nanya sama sang suami, apa waktu mulai flirting n affair itu, sudah kepikir apa akibat dan konsekuensi yang “mungkin” terjadi dengan keberanian dia melakukan tindakan itu? Kok, setelah ketahuan, dengan gampangnya “Say sorry honey!!” then he pretends everything will be OK! Apa dia tidak berpikir dulu sebelumnya yah, bagaimana rasa sakit hati dari istri dan anak-anaknya tercinta, kalo mereka tahu sang ayah pujaan ternyata berbagi kasih dengan WIL!! Subhanallah….berikan kekuatan untuk sahabat dan kedua anaknya ya Allah, supaya dia bisa kuat membesarkan kedua anaknya yang menjelang remaja, karena bagaimanapun juga kedua anak mereka adalah tanggung jawab bin amanah dari Sang Khaliq!

Sang suami apakah pernah mikir dan ngertiin posisi dia sebagai KEPALA KELUARGA yang notabene IMAM KELUARGA bakal dimintakan pertanggung jawaban di akherat nanti atas amanah dia mengambil seorang perempuan sebagai istrinya dengan ucap IJAB KABUL dan kemudian amanah atas kedua anaknya itu! Allohu Akbar, betapa sombongnya manusia itu… Betapa tindakan tersebut tidak hanya merugikan suami sebagai pribadi, namun juga kepada istri, anak-anaknya juga merembet orang tua plus mertuanya. Setuju kan kalo contoh kejadian ini bisa kita sebut adalah yang “paling parah” ? Mikir dosanya…? Wallahu alam….

Ya Allah, dengan tulisan ini aku ingin jadikan sebagai “REMINDER” buat diriku sendiri supaya selalu BERPIKIR TERLEBIH DAHULU (TAFAKUR) dalam melakukan tindakan apapun, aku harus tahu dan mengerti apa akibat dan konsekuensinya, apakah positif atau negatif, berdampak buatku sendiri atau sampai merembet ke orang lain? Janganlah bermain air, kalau nggak mau basah! Jangan main-main api, kalau nggak mau terbakar! So simple!!

Ya Allah, mohon ingatkan dan bimbinglah aku selalu untuk berjalan di jalan yang lurus dan benar, supaya aku tidak salah jalan, menjauhi tujuan utamaku merasakan bahagia di dunia ini dan untuk kembali padaMU dalam suatu keabadian SURGAMU!! Peliharalah selalu akal pikiranku, akhlaq dan amalanku, niat dan tindakanku, hanya selalu untukMU…Lillahi ta’alaa…

Regina
Bandung, 2 Maret 2009

Do Your Best

Just sharing, menarik untuk diterapkan pada anak-anak kita....

"DO YOUR BEST"

Dua weekend yang lalu, mendapat dua inspirasi dari Allah SWT. Salah satunya adalah ketika membaca perjalanan hidup seorang dokter ahli bedah plastik microsurgery yang menjadi langganan kaum super haves Indonesia.

Dokter ini mempelajari microsurgery langsung dari suhunya, seorang profesor berkebangsaan Jepang. Satu hal yang dokter tersebut pelajari dari kebudayaan Jepang adalah:
seseorang yang akan menempuh suatu ujian atau test di Jepang akan diberi ucapan DO YOUR BEST dan bukanlah ucapan GOOD LUCK seperti halnya di barat.

Budaya yang bagus, menyandarkan diri pada "usaha yang terbaik" dan bukan "keberuntungan".

Bila melihat sejarah Jepang, budaya ini terbentuk dari kesadaran pemimpin-pemimpin bangsa Jepang akan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan oleh rakyatnya. Bahkan dua abad sebelum restorasi Meiji, pada saat Jepang masih menganut kebijakan SAKOKU (Negara Tertutup/Terisolasi ), pemimpin Jepang saat itu sudah memerintahkan rakyatnya untuk mempelajari ilmu-ilmu dari buku-buku barat.

Semoga suatu hari nanti, pemimpin-pemimpin seperti ini yang mendapat amanah memimpin negeri ini. Amin Ya Rabbi...

By WG
Dari sebuah milis

Kebiasaan yang baik! Untuk memberikan dukungan pada anak-anak kita, saya setuju dengan mengucapkan "DO YOUR BEST!" dibandingkan kalimat "GOOD LUCK". Allah SWT sangat menyenangi suatu proses, maka dapatlah kita anggap bahwa dengan memberikan dukungan "DO YOUR BEST" maka anak-anak kita akan berusaha secara OPTIMAL yang merupakan suatu proses yang mereka lakukan dalam meraih keinginannya. DO YOUR BEST, lakukanlah yang TERBAIK dan OPTIMAL, then let ALLAH DO THE REST! Apapun hasilnya, percayalah itu adalah yang TERBAIK dari Allah bagi umatNya. Lakukan yang terbaik adalah kita menggantungkan sesuatu dengan KEMAMPUAN yang ada dalam diri kita sendiri. Kita berusaha dengan POTENSI dan KEMAMPUAN yang ada di DALAM diri kita. Lebih mudah kan kita menggantungkan sesuatu pada "faktor internal", sehingga kita lebih mudah MENGUKURnya. Kalaupun ternyata hasilnya tidak sesuai, maka sudah ada PROSES (malakukan yang TERBAIK itu) yang bisa dijadikan pembelajaran. Insya Allah di kemudian hari, bisa medapatkan yang lebih baik...

Bedakan dengan ucapan "GOOD LUCK". Semoga kalian beruntung, well menggantungkan suatu keinginan dengan "keberuntungan" yang merupakan "faktor eksternal" di luar diri kita...itu bukan dalam penguasaan diri kita pastinya. Maka akan lebih sulit berharap terhadap suatu hal yang di luar kuasa dan kontrol kita kan? Karena keberuntungan itu bukan kuasa kita manusia, itu adalah wewenang SANG KHALIQ! Mana mungkin kita bisa mengatur-ngatur keinginan ALLAH? Impossible Thing!!

So, dapat kita mulai dari sekarang yah... Rahma, Radhia...DO YOUR BEST DARLING!! IBU LOVE YOU BOTH.....

Regina
2 Juni 2009

Sekedar tambahan, sedikit input dari sahabatku Iva (thx a lot Iva dear!) :
But before we give that spirit to our kidz let them say a pray such YA RASYID YA FATTAH..because,core of everythings is Allah,so pray first by using HIS beautiful names (ASMAUL HUSNA) then give your kidz a spirit such as "DO YOUR BEST" or even only "YES YOU CAN"..We have touched both side, the power of Allah & the power of human!

Rabu, 30 Maret 2011

Mereka Ada Untuk Dicintai

“Mereka Ada Untuk Dicintai”

Mereka tidak minta dilahirkan ke dunia ini
Mereka lahir dalam keadaan yang putih, bersih dan suci
Mereka tidak bisa memilih siapa yang menjadi orang tua mereka
Mereka tidak minta dan menuntut untuk disayangi
Tapi mereka memang harus disayangi dan itu adalah HAK mereka
Karena mereka ada karena cinta kasih orang tuanya
Untuk itu….mereka ada untuk disayangi dan dicintai

Mereka bagai kertas yang putih saat lahir di dunia
Mereka bisa jadi putih karena warna putih yang dilukis orang tuanya
Mereka pun bisa jadi hitam karena warna hitam yang ditorehkan orang tuanya
Bisa juga jadi abu-abu karena kombinasi warna hitam dan putih itu
Semuanya bisa saja jadi warna bagi mereka
Untuk itu, orang tuanya ‘wajib’ berikan warna-warni indah bagi kehidupannya
Supaya mereka bisa jalani dan lalui kehidupan mereka sendiri sebagai anak shaleh

Kehidupan mereka yang indah dan berkesan sepanjang hidupnya…..
Semoga mereka pun bersyukur memiliki kita sebagai orang tuanya….
Semoga mereka tak pernah lupa untuk doakan kita yang terbaik…
Menjadi salah satu amal shaleh yang tak terputus bagi kita

Aaaaaamiiiiiin….

Regina
Bandung, 19 Januari 2009

Sukses Cara Disney

 "Meraih Sukses" bukanlah hal yang sulit atau mudah, namun bagaimana kita bisa menempatkan "impian menjadi sukses" kita itu dalam suatu target pencapaian kehidupan kita. Jadikan keinginan meraih sukses sebagai suatu proses dan bagian ikhtiar yang kita yang dilakukan secara maksimal, just do our best, let ALLAH do the rest. Semoga kesuksesan seorang Walt Disney ini bisa jadi inspirasi bagi kita untuk meraih kesuksesan itu....

"SUKSES CARA DISNEY"

Siapa yang tidak kenal Walt Disney? Tokoh legendaris asal Amerika yang mendunia dengan karakter-karakter kartun. Bukan hanya disukai oleh anak-anak kecil, namun juga orang dewasa. Jujur aku pun salah satu penggemarnya.

Boleh dibilang Disney punya hidup yang sukses dalam kehidupan duniawinya. Hasil karya nyata hidupnya pun masih bisa kita nikmati sampai saat ini, malah boleh dikatakan 'beranak pinak' menjadi lebih banyak lagi dibanding saat awal Disney wafat. Dari mulai karakter kartun animasi, taman impian dan hiburan dalam bentuk Disneyland, barang-barang merchandise karakter kartunnya sampai film-film Disney yang melegenda.

Aku sempat membaca dalam 1 buku yang menyebutkan point-point cara sukses ala Disney. Menarik untuk disimak lebih lanjut dan mungkin dapat saja kita jadikan inspirasi bagi diri kita agar kita bisa SUKSES layaknya Disney, namun tak hanya manggapai sukses dunia, juga untuk mencapai sukses akhirat kita. Hidup kita di dunia kan cuma numpang lewat bin sementara. Jadi kita juga harus siapkan bekal untuk kembali pada Sang Khaliq nantinya. Setuju kan...?!

Aku coba renungkan cara-cara sukses Disney tersebut. Apakah bisa aku aplikasikan dalam kehidupanku sebagai seorang muslim? Aku coba cari referensi hal-hal tersebut dalam Al Qur'an & Hadist Rasul sebagai pedoman hidup kita. Harapanku, rahasia sukses seorang Disney pun bisa bawa manfaat dalam rangka tujuan hidupku, mencapai "Dunia Bahagia, Akhirat Surga" DBAS...aaamiiin.

5 Sukses Cara Disney :

1. Berpikir "besok"
Buatlah usaha hari ini layak untuk besok
.

Berpikir bukan hanya untuk hari ini saja, tapi kudu meluas untuk sukses esok hari. Kita sekarang atau hari ini hidup di dunia, namun esok siapa yang tahu ajal seseorang? Sehingga kita pun harus siapkan 'bekal' untuk 'masa depan' kita menghadap Illahi.

Dalam menghasilkan sesuatu karya ataupun tindakan, hendakya sesuatu yang tidak hanya bermanfaat untuk saat ini saja, namun juga terus manfaat hingga di kemudian hari. Dikaiitkan dengan ibadah, berdasarkan hadist Rasul, ada 3 amal kebaikan yang tidak terputus bila seseorang wafat, yaitu : pahala atas perbuatan amal shaleh, ilmu yang bermanfaat & doa anak yang shaleh

Perbuatan amal shaleh artinya sesuatu bentuk sarana ataupun prasarana yang dapat kita hasilkan, berikan, sumbangkan dan manfaatkan bagi kepentingan seseorang atau beberapa orang atau masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki hubungan sosial berkualitas secara horizontal dengan manusia lain. Kita tidak perlu bicara amal shaleh dalam konteks kuantitas, namun yang terpenting suatu perbuatan amal shaleh yang kecil sekalipun, dengan niat baik untuk ibadah dan lillahi ta'alaa (ini yang disebut berkualitas),akan lebih bermanfaat dibanding dalam kuantitas banyak namun niatnya hanya untuk show off atau riya.

Ilmu yang bermanfaat dapat berupa hasil pemikiran yang dapat memotivasi dan memberikan inspirasi bagi orang lain sehingga dapat bermanfaat, membawa pencerahan diri dan meningkatkan kualitas diri. Hal ini dapat secara sederhana disampaikan kepada seseorang (misalkan sharing dengan teman) maupun sudah dituangkan tertulis dalam buku maupun situs/blog, sehingga bisa lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Anak yang shaleh berarti kita sudah bisa mempersiapkan keturunan yang berkualitas, dengan harapan anak-anak kita memiliki akhlaq, perilaku dan budi pekerti yang Islami berdasarkan pedoman hidup Al Qur'an & Hadist Rasul. Subhanallah, sebuah tantangan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, di mana anak-anak kita akan siap dan bertahan/berjuang 'hidup' di masanya mereka. Anak-anak yang mencintai Sang Khaliq, Rasulullah dan orang tuanya!

Subhanallah, betapa beruntung dan bahagianya manusia bila dapat meninggalkan 3 hal manfaat yang dapat mengantarkannya pada tujuan hidup menghadap Sang Khaliq dengan bekal yang penuh untuk bisa masuk ke dalam kehidupan abadi di SURGA.

2. Bebaskan imajinasi
Kita mampu melakukan lebih dari yg kita bayangkan, jadi bayangkanlah yang paling tinggi
.

Sesungguhnya setiap manusia lahir dalam keadaan yang sebaik-baiknya dengan ijin dan kehendak Sang Khaliq (At Tiin : 4). Dengan keyakinan ini, maka kita akan berupaya secara optimal dan maksimal dalam melakukan suatu hal.

Terkadang apa yang kita hasilkan dapat jauh lebih baik dari apa yang kita bayangkan di saat kita yakin akan hal itu (dengan mengaplikasikan sikap positif, pikiran positif dan hati positif), yakin Allah akan membimbing kita dengan upaya maksimal, selanjutnya pasrahkan padanya, karena HASIL AKHIR adalah cuma Allah SWT yang punya hak dan kuasanya.

Dahulukan untuk melakukan upaya dan usaha maksimal, jangan pikir dulu hasilnya. Dalam setiap upaya tersebut ada suatu PROSES yang harus kita jalani dan lalui, di dalamnya ada hikmah dan manfaat bila kita cermati. Nikmati proses tersebut, jangan hanya mau instant buru-buru mendapatkan hasil, tanpa peduli prosesnya!

Upayakan yang terbaik dengan membebaskan pikiran dan imajinasi kita dari hal-hal negatif, maka hasilnya pun akan maksimal dan lebih tinggi dari yang kita bayangkan, insya Allah. Hal ini sangat berhubungan erat dengab cara berpikir dan hati/perasaan kita yang harus POSITIF!

Bayangkan dan yakinkan bahwa kita harus mencapai bahagia plus sukses di dunia dan di akhirat! Bayangkan dalam keseharian kita bisa "FULL of IBADAH", karena memang sudah seharusnya bahwa "Hidup kita adalah Ibadah pada Sang Khaliq", maka ibadah kita untuk mencapai dunia bahagia, akhirat surga! Kita ini cuma sebagai "khalifah" di dunia yang akan kembali pada Allah nantinya. Maka kita harus TAAT atas semua ketentuan Allah bila ingin kembali padaNya.

3. Berjuanglah untuk kualitas yang tahan lama
"Cukup baik" tidak pernah ada
.

Dalam mengerjakan sesuatu, DO YOUR BEST! Lakukan selalu yang terbaik, maksimal dan optimal. Janganlah setengah hati, cukup baik ataupun lumayan!

Biasakan melakukan sesuatu dengan tujuan yang TERBAIK. Dengan demikian kita akan berusaha dan berupaya secara sungguh-sungguh, maksimal dan optimal. Tujuan utama kita harus hidup bahagia di dunia dan saat akhirat masuk ke dalam surga. Kita akan melakukan usaha yang paling top, fokus dan maksimal dengan melakukan ibadah dan amal shaleh, karena ada suatu 'tujuan penting' di akhirnya. Fokus hidup kita untuk mencapai yang TERBAIK, yaitu dunia bahagia akhirat surga!

4. Milikilah "kemampuan untuk bertekun"
Jangan pernah menyerah
.

Dalam melakukan apapun untuk mencapai hasil maksimal, kita harus SABAR arti lainnya janganlah kita cepat menyerah dan putus asa. 'Sabarlah engkau dengan kesabaran yang indah, penuh rasa senang hati' (Al Ma'arij : 5).

"Sabar" arti asalnya adalah menahan dan mencegah. Kita bisa menahan diri dari hawa nafsu yang menggoda dan mencegah diri dari emosi yang bergejolak. Rasulullah bersabda, "agama itu terdiri dari dua bagian: syukur dan sabar".

Hal mengenai sabar, disebutkan dalam Al Qur'an pada 90 tempat dalam berbagai bentuknya, misalkan perintah untuk bersabar (Al Nahl : 127 dan Al Thur : 48), keberuntungan yang berkaitan dengan sabar (Ali Imran : 200) dan lain-lain (mungkin nanti bisa dibuat daftar tersendiri ya..:)).

Jadi sesungguhnya bila kita mampu menerapkan KESABARAN dalam keseharian kita dalam beribadah, maka tujuan utama mencapai dunia bahagia akhirat surga bukan cuma mimpi. Milikilah kemampuan SABAR, maka Allah akan bersamanya (Al Baqarah : 153). Agak sulit? Memang, tapi kita tetap harus usaha terus dan memperbaiki diri untuk bisa memiliki sabar itu!

5. Bergembiralah (baca : Berbahagialah)
Kita tidak pernah sukses sampai kita menikmati yang kita lakukan
.

Bila ingin merasa SUKSES, maka kita harus bisa menikmati setiap waktu dalam proses menuju sukses tersebut. Enjoy your life! Ya nikmati setiap momen dalam hidup kita ini, yakinkan bahwa hidup kita ini suatu proses ibadah lillahi ta'alaa. Dengan kita nikmati dan syukuri, Subhanallah, BAHAGIA bisa dan yakin kita rasakan.

Di saat kita bisa menikmati suatu proses tersebut, pencapaian sukses tersebut saat kita rasakan BAHAGIA dengan penuh ucap SYUKUR pada Illahi! Bahagia di sini bukan dalam hal standar penilaian duniawi, kuantitas memiliki materi dengan banyak aset, gelar sarjana, fisik yang cantik/tampan dan hal-hal material lainnya. Bahagia ada di dalam hati kita masing-masing, berkaitan dengan kualitas hidup kita dalam pencapaian ibadah dan amal shaleh pada Allah dan sesama manusia.

"Segala puji bagi Allah yang telah membimbing kami ke arah kebahagiaan ini, kami takkan dapat petunjuk jika Allah tidak membimbing kami. Rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran" (Al A'raf : 43). Sungguh Allah yang akan membimbing umatNya untuk dapat merasakan BAHAGIA dengan ijin dan kehendakNya. Untuk itu selalu panjatkan syukur padaNya untuk setiap nikmat yang kita terima. Yakinlah Allah akan melimpahkan nikmat yang berlipat ganda saat kita selalu syukur padaNya. "Kebahagiaan adalah rasa senang dalam jiwa yang tenang yang penuh rasa syukur" (Mario Teguh).

Bahagia karena kita selalu bersyukur dengan apa yang Allah limpahkan dan titipkan pada kita. Pada dasarnya, kita harus selalu berprasangka baik kepada-Nya. Menyakini bahwa ketentuan apapun yang ditetapkan Allah bagi kita merupakan yang terbaik, sejalan dengan doa yang selalu kita ucapkan dalam setiap kita shalat, ihdinash shirathal mustaqim. Maka berserah dirilah kita pada-Nya…dalam S. Ath Thalaq 3 : “ Barang siapa yang menyerahkan dirinya pada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya (memeliharanya)”. Sungguh nikmat apa lagi yang kita akan dustai (Ar Rahmaan). Jangan sampai kita jadi orang yang kufur atas nikmat Allah!

Dari apa yang diuraikan di atas, kita bisa banyak belajar dari cara hidup Walt Disney mencapai kesuksesan duniawinya. Paparan di atas merupakan sebuah proses pembelajaran buat diriku, jadi bila ada kekurangan, mohon maklum adanya ya... Bila Disney bisa sukses dengan caranya itu, kemudian kita kombinasikan dengan ketentuan dalam Al Qur'an dan Hadist Rasul, maka dapat membantu upaya kita mencapai tujuan hidup "Dunia Bahagia Akhirat Surga". Why not? Insya Allah niat baik dilancarkan Allah aaaaamiiiin.

Regina
Bandung, 8 Maret 2009

Sumber :
- Materi pengajian MT Karima & Parenting Class Mutbun
- 40 Hiasan Mukmin
- ESQ
- 1 Tiket ke Surga
- Sentuhan Kalbu, Bahan Renungan Kalbu

7 Kesalahan Orang Tua

Just sharing....

"7 KESALAHAN ORTU"

Baca judulnya asa serem ya? Kesalahan ortu? Waduuh ternyata jadi ortu jaman sekarang susah-susah gampang ya! Kita harus selalu update dan improve diri kita,supaya bisa mengimbangi proses kehidupan anak-anak kita menjadi dewasa. Kita sebagai ortu memang jadi "role model" atau teladan terdekat bagi anak-anak kita!

Tidak ada "sekolah" ataupun "modul" untuk menjadi ORANG TUA yang OKE, BAIK & BENAR. Bagaimana ya caranya kita jd ORTU? Itupun harus kita cari sendiri "ilmu"nya. Belum lagi kita sbg ortu dituntut pula sbg ROLE MODEL buat anak-anak kita. Bayangkan sebagi PANUTAN!! Wow... Apakah kita bisa menjadi panutan yg terbaik buat anak-anak kita? Jawabannya HARUS! Tidak ada alasan bila kita masih berpikir untuk menjawab tidak bisa. Kita harus peduli dgn pembentukan karakter dan masa depan buat anak-anak kita.

Karena tidak ada sekolah maupun modulnya, maka sebagai ortu, kita yang harus aktif untuk cari "ilmu" sebagai proses improve peningkatan kualitas diri sebagai ortu. Harus banyak belajar dan memperbanyak ilmu dengan cara apapun. Bisa dengan membaca buku-buku, ikut seminar atau pelatihan, sharing dengan teman ataupun meminta ilmu/pendapat dari pihak yang ahli. Sumber ilmu memang bisa didapat dari mana saja kan? Semoga tulisan di bawah ini bisa jd sedikit ilmu yang bisa disharing bersama.

Di bawah ini ada catatan yg diberikan seorang psikolog yang kami kenal tentang 7 KESALAHAN ORTU dalam melakukan pola asuh dan pendidikan terhadap anak, sebagaimana dinyatakan dalam buku karangan Jhon C. Friel dan Linda D. Friel, yaitu :

1. Memanjakan anak, sehingga menghilangkan keinginan anak untuk berjuang.
• Kecenderungan ortu memanjakan anaknya,dgn memberikan apapun yg anak minta di luar kewajaran. Anak dgn mudahnya meminta dan lgsg dikabulkan oleh ortunya, sehingga tanpa disengaja hal ini dpt menghilangkan proses "perjuangan" anak dalam mendapatkan apa yang anak inginkan. Kecenderungan "memanjakan" anak dipicu mungkin jg dengan kondisi yg umum saat ini, yaitu ibu yg bekerja,sehingga untuk "menebus kesalahan" hilangnya waktu kebersamaan ibu-anak,sang ibu dgn "mudah"nya memberikan segalanya dgn mudah (yg terkadang tdk dibutuhkan). Dengan demikian sbg ortu,kita harus lebih cermat dan selektif dalam memenuhi permintaan anak. Sebaiknya sbg ortu kita memberikan apa yang anak minta sesuai dengan apa yang dibutuhkan anak dan dalam batas kewajaran (bukan berlebihan). Sesuai waktu, kondisi dan kebutuhan.

2. Memaksakan banyak kegiatan pada anak, sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk menikmati kehidupannya.
• Waah kayanya kondisi seperti ini sering ditemukan di sekitar kita yaa... Anak-anak mulai SD sampai SMA, tiap pulang sekolah langsung ada jadwal les macam-macam yang jam lesnya pun sampai sore malah maghrib! Bukan hanya pada hari Senin-Jumat,malah ada yang 1 minggu penuh ada kegiatan lesnya! Subhanallah.... Macam-macam les yg diikuti anak-anak,dari les yang menyangkut pelajaran di sekolah sampai les menyangkut hobby atau yang menyenangkan si anak! Boleh-boleh aja sih anak-anak ikut les setelah jam sekolah, tapi para ortu tlg juga memperhatikan dan mempertimbangkan kemampuan, minat, kebutuhan dan waktu anak kita. Kasihan kan anak kita ikut les tapi sebenarnya dia nggak mau atau dalam keadaan sudah cape', tapi karena ortu menyuruh, anak bisa jawab apa?! Bagaimanapun juga mereka berhak menikmati kehidupan masa anak-anak, remaja menuju masa dewasa dengan "happy". Jangan sampai mereka tertekan dalam menjalani aktivitas kehidupannya. Yg penting anak-anak "Enjoy and Happy" menjalani kehidupannya!

3. Mengabaikan emosional + spiritual anak, sehingga anak menjadi arogan, tidak sabar, sinis, serakah, egois, dan terlalu mencintai dirinya sendiri.
• Ortu sibuk mem"perkaya" anaknya dengan kegiatan yang lebih duniawi dan mengabaikan pemenuhan kebutuhan spiritualnya. Kebanyakan ortu sibuk dengan target bahwa anaknya harus jadi anak pintar dan berprestasi di sekolahnya, harus jadi juara, di sekolah atau di luar sekolah, namun mengabaikan moral, budi pekerti dan akhlaq anak-anaknya! Betapa keringnya jiwa dan ruhaniah mereka. Anak menjadi pribadi yang egois, hidup penuh tuntutan, malah mungkin bisa stres, karena ortunya lalai membekalkan keimanan dan ketaqwaan serta nilai moral dan budi pekerti. Berikan mereka bekal pemahaman agama, CINTA ALLAH, CINTA RASULULLAH, CINTA ORTU, akhlaq dan nilai moral, budi pekerti. Ya Allah, bimbinglah kami ortu untuk selalu dapat memberikan bekal dunia dan akhirat yang sebaik-baiknya.

4. Kurang melatih kontrol diri, sehingga anak kurang memiliki struktur aturan dalam kesehariannya.
• Sebagai ortu, kita jg harus melatih anak untuk dapat mengontrol dirinya. Banyak hal pada anak yang perlu dilatih supaya anak mengerti bagaimana dia dapat mengontrol dirinya, misalnya kotrol terhadap emosi maupun perasaan . Hal ini dapat dilatih dengan mengajarkan anak DISIPLIN. Kita ajarkan DISIPLIN dengan penuh cinta kasih sayang, bukan penerapan disiplin yang menakutkan mereka atau disiplin yang kaku. Ajarkan anak : apa yang BENAR dan apa yang SALAH, apa yg jadi HAKnya, bagaimana sikap yg DITERIMA oleh lingkungannya. Dgn memahami penerapan disiplin yg telah disepakati antara ortu-anak, maka anak dpt mempunyai struktur aturan thd dirinya dalam aktivitas kesehariannya.

5. Mengabaikan perkawinan karena kehadiran anak, sehingga kehadiran anak membuat kehidupan pernikahan menjadi hambar.
• Keberadaan anak adalah anugrah dan sebagai titipan Sang Illahi. Jangan sampai keberadaan mereka menjadi beban dalam perkawinan ortunya. Jangan jadikan anak sebagai alasan terjadinya kerenggangan hubungan suami-istri. Misalnya, ibu karena sibuk banget mengurus bayinya, jd tidak sempat memperhatikan kebutuhan suami,membuat suami bete! Tidak bisa hal itu jadi alasan hambarnya hubungan suami-istri. Keberadaan anak-anak dalam perkawinan malah harusnya menjadi semangat bagi ayah dan ibunya untuk menciptakan lingkungan yg kondusif bagi pertumbuhan anaknya. Anak-anak berHAK mendapatkan limpahan kasih,sayang,cinta dan perhatian dari ortunya. Orang tua yang mempunyai hubungan suami istri yang harmonis,serta penuh kasih sayang dan perhatian akan berdampak positif dalam perkembangan dan pembentukan karakter anaknya. Peliharalah selalu hubungan dan komunikasi yang positif dan harmonis antara suami-istri yang akan berdampak positif bagi anak-anaknya. Anak dapat melihat dan mencontoh bagaimana ayah dan ibunya saling berinteraksi dlm kasih sayang dan perhatian. Sungguh indahnya!

6. Terlalu dekat pada anak, sehingga tidak jelas antara kehidupan pribadi anak dengan kehidupan pribadi ortu.
• Memang segala sesuatu yang ber"LEBIH" itu akan berdampak tdk baik. Begitu juga dalam berinteraksi dengan anak. Hubungan ortu-anak yang terlalu sangat dekat juga akan mengaburkan konsep kehidupan pribadi setiap manusia. Anak tidak akan memahami bahwa tiap orang punya area pribadi yang menjadi haknya. Anak bisa juga menjadi tidak percaya diri, karena setiap saat dan tiap hal dalam hidupnya, selalu ada intervensi dari ortunya. Sangking terlalu dekatnya sang ortu dgn anak, maka yg terjadi anak bisa terlalu "bergantung" pada ortunya, tidak mandiri dan tidak pede dalam menghadapi suatu masalah yg dia lalui. Betapa kasihannya anak-anak yg demikian. Ajarkan anak ke"mandiri"an sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Berikan tanggung jawab serta kepecayaan pada mereka secara bertahap sesuai usianya. Mereka akan belajar menghormati keberadaan "area pribadi" miliknya sendiri juga orang lain. Sebagai ortu, kitalah yg harus mengajarkan dan memberi contoh.

7. Menuntut anak mewujudkan harapan orangtua, sehingga anak menjadi tidak dapat mengukur kemampuannya sendiri.
• "Saya ingin jadi seorang dokter, tapi tidak tercapai, makanya saya pengen anak saya harus jadi dokter!" atau yang lain "Keluarga kami itu semua pengacara, dari ayah saya, saya dan 2 kakak saya semua pengacara. Jadi wajar dong kalau saya menginginkan salah satu anak saya jadi pengacara supaya saya bisa mewariskan kantor saya ini!" Artinya sebagai ortu, kita sudah menuntut dan menentukan "masa depan" anak kita tanpa menanyakan/memberi kesempatan apa yang sebenarnya diinginkan anak kita. Betapa egoisnya kita! Sehingga anak tidak tahu dan tidak dapat menentukan sendiri apa yang diinginkannya setelah dewasa nanti. Kalau hal ini diperlakukan kepada kita, apa kita mau? Jawabnya pasti tidak kan? Sehingga kita harus lebih memberikan kesempatan & kepercayaan bg anak-anak untuk bertanggung jawab atas konsekuensi dari tiap keputusan yang ia buat atau ambil. Dengan demikian mereka belajar juga untuk dpt mengukur kemampuannya sendiri. Jangan terlalu mendikte apa kemauan kita pd mereka. Bagaimanapun,anak-anak itu juga manusia kan?

Ya ampun, kayanya "Gue Banget!!" Mungkin itu yg banyak terlintas dlm hati kita. Ada berapa point kesalahan yang sudah kita lakukan dari 7 kesalahan di atas tersebut? Subhanallah... Sekarang harus segera diubah! Demi pembentukan karakter dan masa depan anak-anak kita. Sebagai ortu kita HARUS BISA melakukan PERUBAHAN dengan segera. Demi anak-anak kita tercinta...

Anak adalah TITIPAN ILLAHI. Sadarlah kita dengan tanggung jawab dan peran kita sebagai ORTU. Allah SWT berikan dan titipkan anak-anak pada kita dalam keadaan baik dan suci. Hendaklah rawat,asuh,didik dan sayangi mereka dengan baik dan benar, supaya bila anak-anak kita nanti kembali pada Sang Khalik dalam keadaan baik dan suci. Sebagai ortu pun kita dapat mempertanggung jawabkan peran sebagai ortu sebaik mungkin di saat kita menghadap Allah dan waktunya penghisaban alam akherat. Subhanallah...

Tulisan ini jauh dari sempurna. Mohon dimaafkan bila ada kekurangan. Semoga dapat bermanfaat. Sungguh Allah Yang Maha Sempurna.

Terima kasih untuk sahabatku Ratih Rahmawati untuk sharing infonya yaa... Alhamdulillah manfaat untuk kita semua.

Regina
Bandung, 7 Mei 2009

Sumber :
- materi Parenting Class Mutiara Bunda
- buku "Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata Mudah Lho!" - Ayah Edy
- buku "Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak" - Dian Ibung.

Berkomunikasi

Just sharing :

“BERKOMUNIKASI”

Dalam hidup ini kita memang sangat butuh untuk BERKOMUNIKASI. Dengan berkomunikasi, kita dapat berhubungan dengan orang lain untuk berinteraksi. Banyak terjadi masalah dengan seseorang, sebenarnya karena adanya hambatan berkomunikasi. Kayanya kita pun harus mengerti bagaimana supaya kita dapat berkomunikasi yang baik dan benar, supaya apa yang kita maksud dan inginkan dapat diterima dengan baik dan benar oleh lawan bicara kita ataupun orang lain dalam berinteraksi.

Di dalam Al Qur’an pun ternyata Allah SWT telah memuat ayat-ayat tentang KOMUNIKASI. Subhanallah, Allah memang MAHA TAHU. Semua ketentuan dalam Al Qur’an memang HARUS dijadikan PEDOMAN HIDUP MANUSIA selama hidup di DUNIA. Namun yang terjadi, kita suka malas atau segan membuka dan memahami ayat-ayat Al Qur’an dalam keseharian kita, padahal semua petunjuk untuk kita HIDUP di DUNIA ini lengkap ada di dalam Al Qur’an.

Beberapa ayat dalam Al Qur’an yang mengatur tentang KOMUNIKASI adalah :
Ar Rahman : 4 -> Allah mengajarkan kita berbicara;
Thaha : 44 -> Bicaralah dengan lemah lembut, semoga ia ingat dan takut;
Luqman : 19 -> Lunakkan atau rendahkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah suara keledai.

Dengan berkomunikasi, sesama manusia bisa berinteraksi dalam hal memenuhi kebutuhannya akan PERASAAN MANUSIA untuk :
- Dikenali;
- Didengar;
- Diterima;
- Dimengerti;
- Dihargai
.

Setiap manusia mempunyai PERASAAN, yang berfungsi sebagaimana berikut :
•Perasaaan, memberikan kekuatan atau tenaga;
•Perasaan, mendorong untuk berprestasi;
•Perasaan NEGATIF, bisa menghambat pertumbuhan pribadi;
•Perasaan POSITIF, bisa meningkatkan kapasitas daya serap otak
.

Sebaiknya kita HARUS DAPAT MENGENALI perasaan kita sendiri. Faktanya, kadang-kadang (atau sering malah) kita tidak dapat (secara jujur) mengenali perasaan kita yang sesungguhnya. Maka mulailah dari sekarang kita BELAJAR untuk MENGENALI PERASAAN kita!

Ada 2 MACAM PERASAAN, yaitu :

PERASAAN POSITIF :
Dihargai, hebat, bergairah, girang, bahagia, gembira, suka, dicintai, disayang, bangga, nyaman, senang, diterima, dihormati, penting, puas, aman, nyaman, yakin…

PERASAAN NEGATIF :
Marah, bingung, takut, kecewa, benci, kesal, ngeri, sedih, dendam, kalah, tak berdaya, tidak dihargai, cemas, malu, tak mampu, ragu, tidak dihormati, tidak nyaman….

Kita harus dapat MENGENALI perasaan kita masing-masing. Selanjutnya setelah dikenali, maka kita harus dapat MEMAHAMI perasaan. Dalam proses MEMAHAMI PERASAAN tersebut, maka kita harus mengerti bahwa :
*Perlu pengendalian EMOSI dalam berkomunikasi;
*Perasaan tersebut perlu diarahkan dan dikendalikan dengan EMPATI;
*Perkembangan emosi seseorang dapat saja maju maupun sebaliknya menjadi mundur;
*Perkembangan emosi seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungannya;
*EMOSI tersebut sangat BERPENGARUH terhadap KECERDASAN, KEPRIBADIAN dan HUBUNGAN SOSIAL
.

Dari uraian di atas, terlihat sangat penting bagi kita manusia untuk selalu dapat berinteraksi dengan sesama mahluk lainnya, karena pada dasarnya, manusia adalah MAHLUK SOSIAL. Untuk melakukan kegiatan berinteraksi tersebut maka manusia sangat membutuhkan suatu MEDIA yaitu dengan BERKOMUNIKASI.

Ilmu berkomunikasi memang harus kita pelajari, apalagi kalau ternyata seseorang menyadari dirinya sangat mengalami HAMBATAN dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya. Syukur Alhamdulillah bila kita dengan segera dapat MENYADARI ada HAMBATAN dalam BERKOMUNIKASI. Dengan menyadari adanya HAMBATAN BERKOMUNIKASI, maka kita akan berkecenderungan akan mempelajari masalahnya dan segera mencari solusi atas masalah tersebut.

Yang sedih adalah bila kita termasuk orang yang TIDAK MENYADARI adanya HAMBATAN BERKOMUNIKASI. Boro-boro mau cari solusi, wong sadar juga enggak, kalau dia TERNYATA punya HAMBATAN BERKOMUNIKASI. Untuk itu diperlukan KEJUJURAN dalam hati nurani masing-masing, kemudian ditindaklanjuti dengan TAFAKUR dan BERPIKIRLAH mengenai adanya masalah dan segera mencari solusinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai individu akan banyak berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita, baik pasangan (suami/istri), orang tua, mertua, anak-anak, pembantu, tetangga di sekitar rumah, teman-teman sepergaulan dan pihak-pihak lainnya. Alangkah senangnya bila kita punya suatu hubungan yang manis dan bisa berkomunikasi dengan baik dan benar. Selanjutnya dalam NOTE bagian berikutnya, kita akan bicarakan bagaimana BERKOMUNIKASI dengan ANAK(-ANAK) secara baik dan benar, karena pada faktanya banyak dari kita yang (jujur) mengalami hambatan berkomunikasi dengan anak-anaknya (dan juga pasangannya). Pembahasan MATERI mengenai bagaimana berkomunikasi dengan anak(-anak) tersebut juga dapat diaplikasikan ke dalam bentuk komunikasi dengan pasangan masing-masing (CATATAN : disesuaikan dengan kasus masing-masing).

Demikianlah NOTE ini hanyalah intro ataupun bagian awal dari tulisan-tulisan selanjutnya tentang BERKOMUNIKASI..Insya Allah. Mohon maaf bila ada kekurangan, karena sungguh kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Regina
Bandung, 4 Mei 2009

Sumber : Materi Pelatihan Komunikasi Anak yang diselenggarakan oleh Sekolah Mutiara Bunda Bandung bekerja sama dengan Yayasan Kita dan Buah Hati, pada tanggal 2-3 April 2009 dan dilengkapi dengan referensi dari buku-buku ataupun bacaan-bacaan terkait.

Bu, aku ingin ibu di rumah…

Just sharing.... tulisan ini diilhami oleh suatu kejadian beberapa tahun lalu yang dialami oleh aku dan anakku, Rahma Haura Alifa saat ia masih berusia sekitar 4 tahun... Semoga manfaat sebagai "reminder" bagi kita para ibu yang bekerja...

“Bu, aku ingin ibu di rumah…”

Aku lihat ibuku pagi ini sudah siap dengan baju kerjanya
Terus sudah disiapkan juga tas kerjanya
Pagi ini ibuku berangkat lebih pagi dari biasanya
Seperti biasa dia cium pipi aku dan adikku
Sambil bilang pamitan, “Kaka, Adik, ibu pergi ke kantor dulu”
Jangan tanya apa perasaanku saat itu

Tiap hari di kantor, ibuku memang bekerja
Kata ibuku kerjanya sebagai seorang konsultan hukum
Ibuku juga sering ajak aku main di ruangan kerjanya
Yang ada komputer dan penuh dengan tumpukan dokumen
Kadang aku cuma bingung kenapa ibuku harus pergi ke kantor
Padahal di rumah pun kita juga punya komputer sama

Ibuku tidak pernah tanya apa maunya aku
Dia juga tidak tahu perasaanku tiap pagi dia pergi
Mungkin dia pikir aku ini masih kecil dalam usia
Jadi mungkin tidak perlu abaikan apa yang aku rasa
Tidak tahu hatiku sedih kalau dia tidak ada di rumah ini
Tinggal aku main saja di rumah bersama adikku

Kalau dia tanya, aku hanya ingin ibu di rumah saja
Main bersama aku dan adikku, makan, dan juga baca buku
Kalau mau kerja, pakai saja komputer di rumah itu
Kan sama saja bentuknya dengan komputer di ruangan kerjanya
Aku tidak mengerti ibuku lebih senang habiskan waktu
Dengan tumpukan dokumen kantor dan mengetik di depan komputer itu

Aku memang masih kecil dan belum banyak tahu dunia kerja
Aku cuma ingin ibuku menanyakan perasaan dan inginku
Senang banget kalau bisa seharian sama ibuku
Sebenarnya kan banyak yang bisa kita lakukan bersama bu!
Semoga suatu saat nanti, ibuku akan menanyakan juga padaku
“Bu, aku hanya ingin bersama ibu di rumah ya….”


Regina
Bandung, 16 Januari 2009

Selasa, 29 Maret 2011

DIA adalah DIA

Just sharing.... Semoga manfaat!!

"DIA adalah DIA"

Tanpa lisan meminta pun
Tak jarang Dia memberi apa yang dibutuhkan

Tanpa lisan berterimakasih pun
Dia masih tetap memberi

Mestinya, karunia setetes air pun
Sudah cukup tuk sadarkan diri

Lalu mengapa......
Tetesan-tetesan yang menggenang itu
Malah menyuburkan kesombongan diri?

Aku sering lupa berdoa
Tapi Allah memberi juga

Aku serig lupa memberi sesama
Tapi Allah tetap memberiku seperti seorang ibu

Aku pernah berpikir (ampuni aku Allah)
Seandainya aku adalah Dia
Akankah kumaafkan kelakuanku dengan mudah?
Sepertinya tidak

Itulah mengapa
Dia adalah Dia dan aku adalah aku


(Sumber : Sentuhan Kalbu melalui Kultum-Ir. Permadi Alibasyah)

Subhanallah.....
Tulisan di atas tadi benar-benar menyentil lagi buat aku.
Setelah beberapa minggu kemarin liburan, otomatis kegiatan parenting maupun pengajian juga libur mengikuti jadwal liburan anak-anak.
Ada rasa "butuh" lagi siraman untuk ruhaniahku yang ditandai dengan suatu "alarm"...
Bunyinya.."Lobaaat...Lobaaat...Lobaaat...." (dilagukan dengan bunyi nada lagu "Online"nya Saykoji)
Maksudnya ada sudah "LOW BATTERY" niiih kudu secepatnya di-recharge iman dan hatiku...

Pas baca lagi tulisan di atas memang akhirnya jadi mengingatkan aku lagi...
Di saat kebutuhan "ketagihan" akan santapan ruhani, kudu harus segera diberikan!
Khawatir aku akan lepas kehilangan lagi momen-momen berharga yang pernah kugenggam...
Aku ingin selalu dekat dan makin mencintaiMu Ya Allah, jangan pernah Kau tinggalkan aku...

Sebenarnya manusia yang sering menjauh dariNYA, lupa shalat, lupa doa, lupa berdzikir, lupa puasa atau lupa dan lupa lainnya untuk melakukan ibadah demi mengingatNYA
Namun Allah tak pernah meninggalkan umatNYA, tak berdoa atau meminta pun DIA tetap berikan limpahan nikmat.... tak membaca Al Qur'an dan tidak menjadikan Al Qur'an sbg pedoman pun, Allah masih baik pada manusia, sungguh malu aku ini.....
Allah begitu baiknya, di saat aku nagih asupan karena "Lobat"...Alhamdulillah dalam minggu ini paling tidak ada 2 jadwal "santapan ruhani" yang bisa aku datangi...

Kemarin dan hari ini, santapan ruhani tergelar dengan sangat mudah dan nikmatnya...
Kemarin seorang Auk Murat datang berbagi tentang karunia Allah atas pemberian OTAK dan HATI pada tiap manusia yang subhanallah sangat "AMAZING"...
Otak kita memang karya besar Sang Khaliq, betapa Allah memang MAHA SEMPURNA yang mengasihi manusia ciptanNya. Otak manusia yang merupakan sumber pusat "data" manusia yang sangat luar biasa kemampuannya bila dimanfaatkan dan diberdayakan dengan baik dan benar...
Hati manusia adalah jendela hati nurani yang sebenarnya saat diberikan Allah pada tiap manusia adalah dalam keadaan PUTIH, sangat indah.... kenapa kita manusia kok tega mengotori "kesucian hati putih" kita selama hidup di dunia fana yang sementara ini? Apakah tidak merasa malu, kita manusia saat datang menghadapNYA, ternyata HATI itu telah menjadi HITAM dan KERAS tak terawat...Masya Allah...
Ya Allah, aku tidak mau datang padamu dalam keadaan yang tercabik-cabik....

Hari ini pun, Allah ingatkan lagi peran dan tanggung jawab sebagai orang tua untuk membimbing anak-anaknya sebagai TITIPAN ILLAHI...
Namanya titipan, pastinya akan ada waktu pertanggung jawaban atas perbuatan kita di dunia, bagaimana kita menjalankan peran fitrah kita sebagai orang tua...
Anak-anak kita tidak pernah minta dilahirkan, mereka ada karena cinta kasih orang tuanya..
"Didiklah anak-anakmu, karena mereka dijadikan untuk menghadapi masa yang bukan masamu (yaitu masa depan), sebagai generasi pengganti..." (Hadist Rasulullah).
"Orang tua tidak memberi kepada anaknya sesuatu pemberian yang lebih utama dari budi pekerti dan pendidikan yang terbaik" (H.R. Al Tirmidzi).
"Kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan ditanya tentang kepemimpinannya. Imam adalah adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang rakyatnya, dan seorang laki-laki adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan dia akan ditanta tentang anggota keluarga yang dipimpinnya" (H.R. Al Tirmidzi dan Muslim).
Jadi ayah dan ibu harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua terhadap anak-anaknya, saat penghisaban tiba, tidak akan satu pun yang terlewat dari perhitungannya....

Kemarin pun saat liburan, syukur Alhamdulillah kupanjatkan padaNya, karena sepanjang perjalan yang kami lalui.... sungguh penuh dengan "tanda-tanda" kebesaranNya yang tidak bisa kita pungkiri!
Tak henti kami semua panjatkan rasa kagum plus disertai syukur, bahwa Allah SWT telah limpahkan segala nikmat bagi bangsa ini untuk dapat meraup dan menikmati KARUNIANYA....
Alam pemandangan yang sangat indah, tanah terbentang dengan subur, segala macam tanaman dan pohon tumbuh, laut biru yang indah, kehidupan masyarakatnya yang masih bernuansa tradisional dan alami di berbagai tempat, peninggalan nenek moyang yang belum digali secara serius padahal menjanjikan tempat pariwisata yang elok....SUBHANALLAH.....
Di sisi lain... banyak sampah berserakan, pohon-pohon yang bergeletakan karena penebangan liar, tanah dibiarkan tidak terawat, asap membuat polusi, peninggalan nenek moyang yang ditelantarkan, bangunan-bangunan bersejarah diratakan demi sebuah alasan bisnis dan banyak lagi "kekejaman" manusia terhadap alam dan lingkungannya....
Dan kemudian minggu lalu, di Jumat pagi yang cerah, bom meledak meluluh lantakkan ibukota Jakarta!
Korban tak berdosa pun berjatuhan, kokoh dan megahnya gedung pencakar langit pun runtuh, kesombongan manusia pun diperingatkan....

Ya Allah tolonglah kami ini semua.... jangan ada lagi teror dalam bentuk apapun di bumi Indonesia ini...
Aku tak mengerti, apa memang ini caraMU memperingatkan kami atas semua perilaku dan tindakan kami manusia...terhadap sesama, terhadap lingkungan sekitar, terhadap alam semesta?
Sedih dan miris hati ini tak berdaya melihat tampilan gambar liputan kejadian Jumat pagi itu...
Ya Allah...bimbinglah kami ini untuk selalu menjadi hamba yang BERSYUKUR atas semua karunia dan nikmatMu yang telah kami nikmati.... jangan jadikan kami umat dan bangsa yang kufur akan nikmatMU!
Apalah kami ini hanya debu tak berarti di hadapanMU yang MAHA AGUNG dan MAHA SEMPURNA...

Allah yang aku sayangi....
Aku ingin makin mencintaiMU dalam keadaan dan situasi serta kondisi apapun....makin selalu merasa dekat denganMU, karena aku takut bila jauh dariMU, tak ada "pegangan" yang dapat menarik aku saat "jatuh", aku ingin untuk selalu melakukan amal shaleh demi meraih pahalaMU...
Semoga niat yang baik ini akan dilancarkan oleh MU Ya ALLAH... dalam suatu proses yang indah dan barokah yang disebut suatu "proses kehidupan" di dunia.....

Regina
Bandung, 22 Juli 2009

Kata Santun


Kata Santun

Minggu lalu, mobilku yang sedang diam di lampu merah perempatan Permata Hijau keserempet 2 motor yang melaju kencang di jalur busway. Namanya melaju di jalur yang bukan tempatnya, menyebabkan motor mereka oleng dan akhirnya jatuhlah menimpa body samping kanan mobilku!!

Kaget saat itu, sampai speechless judulnya! Tapi apa daya tanpa mengatakan maaf sedikitpun pengendara 2 motor tersebut lempeng.com melanjutkan perjalanannya, membiarkan aku terdiam di depan pintu samping kanan mobil dan bemper belakang mobiku yang sudah dalam keadaan penyok!! Bingung.com aja aku dicuekkin oleh kedua orang tersebut. Kok bisa mereka jalan lempeng tanpa mengucapkan apapun kepada pihak yang sudah dirugikan akibat kelakuan mereka ya?

Ada apa gerangan dengan orang-orang saat ini? Mengapa susah menyatakan kata “MAAF” bila nyata melakukan kesalahan? Apa mereka memang tidak sadar berbuat salah? Atau memang tidak mau tahu? Subhanallah, beginikah moral masyarakat kita?

Aku juga tidak akan meminta ganti rugi apapun, bila kedua pengendara motor tersebut mengatakan maaf, SAY SORRY!! Alhamdulillah mobil dilindungi asuransi, hanya bila ada kata maaf, mereka kan bisa menyatakan ikut prihatin dengan penyoknya mobilku, paling tidak ada SOPAN SANTUN yang ditunjukkan mereka. Namun apa yang bisa diharapkan? Yang jadi kepikiran dalam benakku, bagaimana mereka akan mengajarkan anak-anak mereka kelak? Padahal mereka ada “role model” bagi keturunannya. Nggak heran, saat ini namanya budi pekerti (menyangkut sopan santun) jadi BARANG LANGKA dalam kehidupan sosial interaksi masyarakat kita.

Masyarakat negara di barat sana, masih menggunakan sapaan kata-kata santun untuk menyapa orang lain. Paling tidak masih ada nilai sopan santun yang diterapkan dalam kegiatan keseharian mereka. Sering mereka menggunakan “Good morning”, “How are you..?”, “Nice to meet you” untuk menyapa orang-orang berinteraksi satu sama lainnya. Betapa senangnya kita disapa dengan RAMAH oleh orang lain yang bertemu dengan kita. Hal itu sebagai salah satu wujud penghargaan kita bagi orang lain, walaupun hanya dengan beberapa kata yang sangat simple. Biasakan kita menyapa orang yang kita kenal dengan sapaan yang santun dan menyenangkan seperti di atas tadi.

Mereka menjadikan suatu kebiasaan menggunakan kata sapaan seperti :
I’m sorry …. à Mohon maaf
Excuse me ….. à Permisi
Please ….. à Tolong
Thank You …. à Terima kasih

Bila kita melakukan suatu kesalahan baik kecil maupun besar, jangan lupa ataupun malu mengatakan, “MOHON MAAF ya….saya tidak sengaja menumpahkan kopi di bajumu”. Tentunya pihak yang menjadi “korban” pada situasi kondisi seperti pun akan merasa dihargai dan diperhatikan. Hilangkan perasaan malu atau takut disalahkan. Dengan jiwa besar kita bisa mengakui kesalahan kita, maka akan lebih mudah bagi kita untuk merubah sikap kita menjadi lebih baik, karena kita SADAR atas suatu tindakan yang salah telah dilakukan.

Bila kita terpaksa memotong pembicaraan beberapa orang (atau lawan bicara kita) ataupun kita lewat di depan orang-orang yang sudah duduk manis menyaksikan sesuatu di dalam bioskop, apa salahnya kita mengatakan, “PERMISI, saya mau lewat dulu..”. Maka orang-orang yang sudah lebih dahulu duduk tersebut, akan memberikan jalan bagi kita yang mau lewat. Bagaimanapun juga kita sudah dalam keadaan “sedikit mengganggu” kenyamanan mereka. Jadi wajarlah kita yang “numpang lewat” mengatakan permisi kepada mereka. Mereka pasti juga dalam keadaan yang “menerima” dengan ikhlas, bila kita dengan santun mengatakan permisi.

Sepertinya kita akan senang sekali bila ada seseorang yang meminta tolong dengan kita secara ramah dan memulai kalimatnya dengan kata, “TOLONG, apakah bisa ambilkan botol sambal itu?”.  Maka respon kita pasti dengan senang hati membantu melakukan apa yang diucapkan oleh pihak tersebut. Ada respon efek psikis yang positif bila kita memulainya dengan kata “TOLONG”. Selain kita menunjukkan penghargaan, hal ini menunjukkan sopan santun terhadap pihak yang kita mintai tolong. Namanya juga minta tolong, kita kan BUTUH seseorang melakukan apa yang kita minta, maka lakukan dengan nada suara yang ramah dan hargai orang tersebut. Jangan lakukan dengan kalimat PERINTAH dan SERU!! Wah berabe kalau begini jadinya….

Apa rasanya kita, bila orang lain menyatakan penghargaan terhadap kita atas sesuatu yang kita lakukan? Dengan mengucapkan “TERIMA KASIH atas bantuannya memberikan info mengenai……”. Pasti kita akan senang juga kan? Kita merasa senang sudah dapat membantu pihak lain tersebut, kemudian pihak lain tersebut memberikan respon positif terhadap kita. Biasakan selalu mengucapkan TERIMA KASIH bila kita mendapatkan sesuatu dalam bentuk apapun dari pihak lain. Selain menunjukkan kesopanan, juga sebagai bentuk penghargaan kita kepada mereka.

Jangan terlalu banyak berharap pada orang lain. Mulailah dari diri kita sendiri. SEKARANG! Jadikanlah hal itu semua sebagai suatu kebiasaan POSITIF, sehingga kebiasaan tersebut dapat ditiru oleh anak-anak kita nanti. Kudu diingat, bahwa kita ini adalah ROLE MODEL bagi mereka. Anak akan lebih mudah menyerap sesuatu dengan melihat dan mencontoh. Benar nggak?

Kalau mau melakukan PERUBAHAN, mulailah dari kita sendiri dulu!! Dari hal-hal kecil saja dulu. Tidak usah yang muluk-muluk. Insya Allah dengan hal kecil tadi, bila dilakukan secara wajar, ikhlas, teratur dan terus menerus akan menjadi kebaikan bagi kita. Yakinlah itu…

Sebagaimana dinyatakan dalam suatu Hadist Rasulullah : Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah berkata, “Berbuatlah amal kebaikan sebagaimana mestinya, dengan ikhlas dan tidak berlebihan, ……, dan bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling teratur dan dilakukan terus menerus meski sedikit”. (H.R. Al Bukhari).

Sungguh Allah SWT telah memudahkan kita untuk meraih cintaNYA kan?  Betapa inginnya kita mendapatkan cinta SANG KHALIK…maka mulailah kita melakukan AMAL KEBAIKAN, yang wajar, ikhlas, tidak berlebihan, teratur, dilakukan secara terus menerus…..walaupun itu SEDIKIT!! 

Jadi walaupun kita hanya menyapa seseorang dengan nada ramah dan senyum ikhlas, “SELAMAT PAGI AYAH, SELAMAT PAGI IBU…”  maka tindakan yang sangat sederhana itu akan menjadi kebaikan bagi kita… lakukan itu menjadi suatu kebiasaan positif, secara ikhlas, teratur setiap saat dan terus menerus…maka yakinlah ALLAH akan mencintai kita….SUBHANALLAH…..

Regina
Bandung, 20 Mei 2009

Note : Thanks a lot for Mba Etty, yang sudah memberikan inspirasi aku untuk menuliskan pengalamanku minggu lalu itu…semoga tulisan ini bermanfaat ya…bagi kita sendiri, maupun anak-anak kita dan lingkungan sekitar kita….

Sumber Bacaan :
-        Materi Parenting Class Mutiara Bunda
-        Buku “Satu Tiket ke Surga”