Sabtu, 23 April 2011

Ujian, Sabar+Shalat, Tafakur, Lulus Ujian


“UJIAN, SABAR+SHALAT, TAFAKUR, LULUS UJIAN”

Dear Diary……

Waktu hari minggu malam yang lalu, udah malam banget sekitar jam 23.00 telpon di rumah berdering, suamiku yang angkat, tapi tak ada suaranya…..tak lama terputus. Dari caller ID yang terlihat pada pesawat telpon, aku tahu siapa yang telpon tadi. Aku telpon balik sahabatku itu, nada sambung dan tak lama kemudian diangkat, namun tak kudengar suara apapun, tak lama kudengar suara isak tangis.

Kupanggil nama sahabatku….”Bu (pada tulisan ini, aku panggil dia dengan sebutan “Ibu” aja yah….) ada apa? Kenapa elo nangis? Ayo dong cerita….please…!!” Kuminta dia untuk berhenti menangis dan mulai bercerita padaku. Agak lama (dan lumayan sabar aku menunggu) akhirnya keluarlah suaranya…..

“Aduh Ghie…gue tertimpa musibah, kok bertubi2 amat yah….gue nggak kuat, semua datang di saat bersamaan….kenapa Allah kasih ini semua ke gue?” suara Ibu terbata-bata sambil menangis memulai pembicaraan. Waduh hatiku langsung kaget juga nih…musibah apa yang sedang menimpanya??!!

Kukumpulkan semua ketenangan dalam hatiku dan kuajak dia berbicara, “Bu, apa elo mau sharing ama gue? Tadi elo kan udah telpon gue kan sebelumnya? Kalo elo emang mau sharing, gue dengerin kok Bu…” sambil harap-harap cemas aku berharap dia mau buka suara lagi….

“Bukannya apa-apa Ghie, biasa masalah keluarga gue, lanjutan yang kemaren itu….elo kan sudah sempat gue ceritain….” Dan mulailah dia bercerita dengan runut mengenai masalah keluarganya….bla..bla..bla…dan seterusnya.

Dalam tulisan ini, aku tidak perlu secara detail menggambarkan masalah si Ibu itu…tapi memang masalah dia lagi berasa banyak banget!! Ibu kebingungan bagaimana dia harus hadapi masalah yang segitu banyak? Lalu kudengarkan semua curhat dia malam itu….sambil berpikir gimana cara menenangkan dia.

Oke, setelah beres selesai dia cerita, aku mulai mencoba sedikit demi sedikit merespon. Sumpah Ya Allah, aku juga bingung nih….soalnya dia minta tanggapan, respon dan solusi dari aku, sementara aku tadinya cuma ‘siap sebagai tempat sampah’ alias tempat sharing aja, atau kalo kata Psikolog mah jadi seorang “Pendengar Aktif” saja…..

Well, sekelibat aku teringat dengan materi pengajian yang diberikan oleh Ustadzah Teh Mimin yang udah lama banget! “Bu, seingat gue, elo datang kan pada waktu kita ngaji Teh Mimin, membahas mengenai “Manajemen Diri Wanita Muslimah”, salah satunya kan ada tentang “Manajemen Respon Emosi”. Mungkin elo bisa menerapkan skala prioritas, dari sekian masalah yang numpuk datang kepada elo itu, mana yang paling prioritas harus segera dicari solusinya. Menurut elo mana yang mau elo paling prioritaskan?

Si Ibu terdiam aja…lumayan lama juga, kemudian dia bilang, “Gue mau prioritaskan hubungan gue dengan suami dong!” Alhamdulillah, dia bisa menentukan mana yang mau diprioritaskan untuk penyelesaian masalahnya. Selanjutnya dia bilang, “Terus gue mau prioritaskan masalah dengan mama gue”. Akhirnya dia lanjut dengan pertanyaan bagaimana solusi untuk 2 masalah yang dia prioritaskan tersebut. Setelah berdiskusi dengan panjang lebar, akhirnya dia menemukan sendiri bagaimana bentuk solusi masalah yang akan dia coba besok selesaikan.

“Bu, semoga masalah-masalah yang datang ini bisa jadi UJIAN yah…jangan dianggap COBAAN, tapi kalo boleh gue sarankan, better elo anggap ini UJIAN NAIK TINGKAT KEIMANAN elo….karena Allah sayang sama elo. Yakinkan bahwa Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan elo, kan di dalam Al Qur’an Allah sudah janji (Al Baqarah 286), Allah tidak akan pernah ingkari janjiNya. Anggap aja, selama ini kita sekolah kalau datang ke pengajian, ke parenting class atau acara apapun atau dalam kehidupan kita ini, di mana kita bisa mendapatkan banyak “Materi Pelajaran tentang Kehidupan”. Kayanya mungkin kita udah banyak banget kan dapat materi pelajarannya, jadi sekarang Allah anggap elo harus dikasih “SOAL UJIAN” dari materi pelajaran yang sudah elo dapatkan selama ini…..semoga semua materi yang sudah kita dapatkan, bisa kita OLAH dengan baik dan mendapatkan JAWABAN atas SOAL UJIAN dari Allah tadi….Semoga elo bisa LULUS UJIAN KEIMANAN dengan nilai cum laude, untuk mencapai cita-cita elo kan….Mencapai DUNIA BAHAGIA AKHIRAT SURGA! Aaaamiiiin……”
(Waduh ini omongan aku panjang juga ke sahabatku ini….mengalir aja kaya air sungai ke muara….Subhanallah, semoga yang aku omongin tadi atas bimbingan pentunjukMu Ya Allah…..)

Alhamdulillah malam itu selesai juga pembicaraan di telpon dan kuharap sahabatku bisa tidur tenang sebelum shalat tahajud katanya. Subhanallah…Ya Allah tolonglah sahabatku dalam menemukan petunjukMu….

Iyyaka na’budu, wa iyyaka nasta’in…..
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan….

Dear Diary…..

Dari curhat sahabatku itu, aku coba ambil hikmah atau makna yang semoga insya Allah bisa bermanfaat bagi diriku…. Yah, namanya juga lagi berusaha supaya bisa terus berTAFAKUR dalam hidup ini…..
Hari ini adalah hari ketiga setelah sahabatku curhat padaku….aku juga (lagi) mencoba TAFAKUR, apa saja yang bisa kuambil hikmahnya ya buat hidupku…

Banyak juga yang aku dapat dalam 3 hari ini. Aku sempatkan baca buku-buku, baca materi pengajian dan parenting, diskusi dengan beberapa sahabat ruhaniahku, ada beberapa kejadian melintas padaku….Allah sungguh berikan warna-warni dalam hidupku…syukur Alhamdulillah…..

Kalau Allah kasih masalah atau cobaan atau musibah, aku lebih baik memandangnya sebagai suatu “UJIAN” untuk naik tingkat keimanan atau malah sebagai “HADIAH” tanda cinta Allah kepada umatNya, supaya aku bisa semakin dekat dengan Sang Khaliq. UJIAN atas materi “pelajaran” yang sudah aku dapat dalam menjalani kehidupan dan UJIAN dalam mencapai tujuan hidupku yaitu DUNIA BAHAGIA AKHIRAT SURGA.

Kalau aku selalu ingat dengan ber-SYUKUR, semoga Allah akan berikan (ekstra) SABAR pada saat aku menghadapi UJIAN HIDUP tersebut, aku bisa berpikir jernih dan tenang dalam menjalankan UJIAN tersebut. Jangan lupa SABAR+SHALAT supaya aku terus selalu mengingat kehadiranNya dalam hatiku. Semoga dengan SABAR+SHALAT (tambah DOA dan DZIKIR), Allah akan memberikan pertolonganNya padaku.

Aku harus tetap melakukan proses IKHTIAR yang OPTIMAL dalam mencari solusi yang terbaik dalam UJIANku itu, namun tetap PASRAH dan IKHLAS pada akhirnya, karena aku sebagai manusia cuma bisa usaha dengan IKHTIAR yang MAKSIMAL/OPTIMAL, namun tetap saja harus YAKIN bahwa HASIL AKHIRnya hanyalah ALLAH yang bisa tentukan dan berkuasa.

Aku juga harus YAKIN bahwa :
- Allah tidak akan memberikan UJIAN yang melebihi batas kemampuanku, karena ALLAH MAHA TAHU atas kemampuanku dan apa yang terbaik dan dibutuhkan olehku;
- Allah telah berjanji akan memberikan jalan keluar dan kemudahan setelah datangnya kesusahan, kesulitan (UJIAN) bagi umatNya;
- Allah akan memberikan YANG TERBAIK dan YANG DIBUTUHKAN oleh aku, bukan apa yang aku minta padaNya;
- Allah memberikan ujian dalam bentuk dan peristiwa yang berbeda-beda bagi masing-masing umatNya, namun segala bentuk dan peristiwa (bisa susah maupun keadaan senang, ujian kan bisa berupa dapat NIKMAT ataupun BALA/SUSAH) itu tidaklah menjadi penting, karena yang TERPENTING adalah untuk LULUS dalam menjalani UJIAN tersebut……

Jangan lupa selalu TAFAKUR atas Ujian ataupun Hadiah yang Allah berikan kepada aku, supaya aku bisa terus memaknai kehidupan yang aku jalani di dunia ini. Dengan tafakur, semoga aku bisa lebih me”RENUNG”kan dan MEMAKNAI segala nikmat yang telah diberikanNya, sehingga aku bisa lebih ber-SYUKUR atas nikmat karunia Allah SWT. Semoga dengan berSYUKUR, Allah akan selalu limpahkan karunia nikmat barokah yang lebih baik dari sesungguhnya yang aku kira……

Pada akhirnya setelah UJIAN dilalui….semoga aku bisa melewati dan LULUS ujian tersebut dengan nilai CUM LAUDE, sehingga aku bisa menambah nilai dengan nilai biru dalam raport kehidupan milikku…..dan memperoleh apa yang namanya DUNIA BAHAGIA AKHIRAT SURGA.

Dear Diary…..
Semoga apa yang kutulis hari ini, bisa selalu mengingatkan aku pada ALLAH Sang Khaliq….Subhanallah….Sungguh Ya Allah, hanya kepada Engkaulah aku menyembah dan hanya kepada Engkaulah aku memohon segalanya….memohon pertolongan…..Allahu Akbar…..Hanya kepada Engkaulah aku kembali….Ya Allah tunjukkan aku jalan yang lurus seperti jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat…..aaaaamiiiin…..

Ya Allah….semoga Allah SWT mengabulkan doaku…..

Regina
Bandung, 14 Januari 2009

Ini sekedar sharing atau curhat aku….semoga membawa barokah dan manfaat. Tulisan ini atas inspirasi dari curhat seorang sahabatku…..Semoga Allah SWT selalu berikan petunjuk dan hidayahNya supaya sahabatku bisa lulus UJIANnya dan LULUS dengan nilai terbaik….mencapai DBAS….

Sumber :
Banyak buku2 dan diskusi
Materi pengajian MT Karima
Materi Parenting Class

1 komentar:

  1. belajar agama tidak cukup dengan membaca buku,,harus ada bimbingan dari seorang guru yg berkopetensi di bidangnyah
    http://kafekotaku.wordpress.com/2012/10/18/renungan-kalbu-di-majelis-tafakur-mutiara-tauhid-bandung/

    BalasHapus