Selasa, 29 Maret 2011

DIA adalah DIA

Just sharing.... Semoga manfaat!!

"DIA adalah DIA"

Tanpa lisan meminta pun
Tak jarang Dia memberi apa yang dibutuhkan

Tanpa lisan berterimakasih pun
Dia masih tetap memberi

Mestinya, karunia setetes air pun
Sudah cukup tuk sadarkan diri

Lalu mengapa......
Tetesan-tetesan yang menggenang itu
Malah menyuburkan kesombongan diri?

Aku sering lupa berdoa
Tapi Allah memberi juga

Aku serig lupa memberi sesama
Tapi Allah tetap memberiku seperti seorang ibu

Aku pernah berpikir (ampuni aku Allah)
Seandainya aku adalah Dia
Akankah kumaafkan kelakuanku dengan mudah?
Sepertinya tidak

Itulah mengapa
Dia adalah Dia dan aku adalah aku


(Sumber : Sentuhan Kalbu melalui Kultum-Ir. Permadi Alibasyah)

Subhanallah.....
Tulisan di atas tadi benar-benar menyentil lagi buat aku.
Setelah beberapa minggu kemarin liburan, otomatis kegiatan parenting maupun pengajian juga libur mengikuti jadwal liburan anak-anak.
Ada rasa "butuh" lagi siraman untuk ruhaniahku yang ditandai dengan suatu "alarm"...
Bunyinya.."Lobaaat...Lobaaat...Lobaaat...." (dilagukan dengan bunyi nada lagu "Online"nya Saykoji)
Maksudnya ada sudah "LOW BATTERY" niiih kudu secepatnya di-recharge iman dan hatiku...

Pas baca lagi tulisan di atas memang akhirnya jadi mengingatkan aku lagi...
Di saat kebutuhan "ketagihan" akan santapan ruhani, kudu harus segera diberikan!
Khawatir aku akan lepas kehilangan lagi momen-momen berharga yang pernah kugenggam...
Aku ingin selalu dekat dan makin mencintaiMu Ya Allah, jangan pernah Kau tinggalkan aku...

Sebenarnya manusia yang sering menjauh dariNYA, lupa shalat, lupa doa, lupa berdzikir, lupa puasa atau lupa dan lupa lainnya untuk melakukan ibadah demi mengingatNYA
Namun Allah tak pernah meninggalkan umatNYA, tak berdoa atau meminta pun DIA tetap berikan limpahan nikmat.... tak membaca Al Qur'an dan tidak menjadikan Al Qur'an sbg pedoman pun, Allah masih baik pada manusia, sungguh malu aku ini.....
Allah begitu baiknya, di saat aku nagih asupan karena "Lobat"...Alhamdulillah dalam minggu ini paling tidak ada 2 jadwal "santapan ruhani" yang bisa aku datangi...

Kemarin dan hari ini, santapan ruhani tergelar dengan sangat mudah dan nikmatnya...
Kemarin seorang Auk Murat datang berbagi tentang karunia Allah atas pemberian OTAK dan HATI pada tiap manusia yang subhanallah sangat "AMAZING"...
Otak kita memang karya besar Sang Khaliq, betapa Allah memang MAHA SEMPURNA yang mengasihi manusia ciptanNya. Otak manusia yang merupakan sumber pusat "data" manusia yang sangat luar biasa kemampuannya bila dimanfaatkan dan diberdayakan dengan baik dan benar...
Hati manusia adalah jendela hati nurani yang sebenarnya saat diberikan Allah pada tiap manusia adalah dalam keadaan PUTIH, sangat indah.... kenapa kita manusia kok tega mengotori "kesucian hati putih" kita selama hidup di dunia fana yang sementara ini? Apakah tidak merasa malu, kita manusia saat datang menghadapNYA, ternyata HATI itu telah menjadi HITAM dan KERAS tak terawat...Masya Allah...
Ya Allah, aku tidak mau datang padamu dalam keadaan yang tercabik-cabik....

Hari ini pun, Allah ingatkan lagi peran dan tanggung jawab sebagai orang tua untuk membimbing anak-anaknya sebagai TITIPAN ILLAHI...
Namanya titipan, pastinya akan ada waktu pertanggung jawaban atas perbuatan kita di dunia, bagaimana kita menjalankan peran fitrah kita sebagai orang tua...
Anak-anak kita tidak pernah minta dilahirkan, mereka ada karena cinta kasih orang tuanya..
"Didiklah anak-anakmu, karena mereka dijadikan untuk menghadapi masa yang bukan masamu (yaitu masa depan), sebagai generasi pengganti..." (Hadist Rasulullah).
"Orang tua tidak memberi kepada anaknya sesuatu pemberian yang lebih utama dari budi pekerti dan pendidikan yang terbaik" (H.R. Al Tirmidzi).
"Kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan ditanya tentang kepemimpinannya. Imam adalah adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang rakyatnya, dan seorang laki-laki adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan dia akan ditanta tentang anggota keluarga yang dipimpinnya" (H.R. Al Tirmidzi dan Muslim).
Jadi ayah dan ibu harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua terhadap anak-anaknya, saat penghisaban tiba, tidak akan satu pun yang terlewat dari perhitungannya....

Kemarin pun saat liburan, syukur Alhamdulillah kupanjatkan padaNya, karena sepanjang perjalan yang kami lalui.... sungguh penuh dengan "tanda-tanda" kebesaranNya yang tidak bisa kita pungkiri!
Tak henti kami semua panjatkan rasa kagum plus disertai syukur, bahwa Allah SWT telah limpahkan segala nikmat bagi bangsa ini untuk dapat meraup dan menikmati KARUNIANYA....
Alam pemandangan yang sangat indah, tanah terbentang dengan subur, segala macam tanaman dan pohon tumbuh, laut biru yang indah, kehidupan masyarakatnya yang masih bernuansa tradisional dan alami di berbagai tempat, peninggalan nenek moyang yang belum digali secara serius padahal menjanjikan tempat pariwisata yang elok....SUBHANALLAH.....
Di sisi lain... banyak sampah berserakan, pohon-pohon yang bergeletakan karena penebangan liar, tanah dibiarkan tidak terawat, asap membuat polusi, peninggalan nenek moyang yang ditelantarkan, bangunan-bangunan bersejarah diratakan demi sebuah alasan bisnis dan banyak lagi "kekejaman" manusia terhadap alam dan lingkungannya....
Dan kemudian minggu lalu, di Jumat pagi yang cerah, bom meledak meluluh lantakkan ibukota Jakarta!
Korban tak berdosa pun berjatuhan, kokoh dan megahnya gedung pencakar langit pun runtuh, kesombongan manusia pun diperingatkan....

Ya Allah tolonglah kami ini semua.... jangan ada lagi teror dalam bentuk apapun di bumi Indonesia ini...
Aku tak mengerti, apa memang ini caraMU memperingatkan kami atas semua perilaku dan tindakan kami manusia...terhadap sesama, terhadap lingkungan sekitar, terhadap alam semesta?
Sedih dan miris hati ini tak berdaya melihat tampilan gambar liputan kejadian Jumat pagi itu...
Ya Allah...bimbinglah kami ini untuk selalu menjadi hamba yang BERSYUKUR atas semua karunia dan nikmatMu yang telah kami nikmati.... jangan jadikan kami umat dan bangsa yang kufur akan nikmatMU!
Apalah kami ini hanya debu tak berarti di hadapanMU yang MAHA AGUNG dan MAHA SEMPURNA...

Allah yang aku sayangi....
Aku ingin makin mencintaiMU dalam keadaan dan situasi serta kondisi apapun....makin selalu merasa dekat denganMU, karena aku takut bila jauh dariMU, tak ada "pegangan" yang dapat menarik aku saat "jatuh", aku ingin untuk selalu melakukan amal shaleh demi meraih pahalaMU...
Semoga niat yang baik ini akan dilancarkan oleh MU Ya ALLAH... dalam suatu proses yang indah dan barokah yang disebut suatu "proses kehidupan" di dunia.....

Regina
Bandung, 22 Juli 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar