Selasa, 29 Maret 2011

Kata Santun


Kata Santun

Minggu lalu, mobilku yang sedang diam di lampu merah perempatan Permata Hijau keserempet 2 motor yang melaju kencang di jalur busway. Namanya melaju di jalur yang bukan tempatnya, menyebabkan motor mereka oleng dan akhirnya jatuhlah menimpa body samping kanan mobilku!!

Kaget saat itu, sampai speechless judulnya! Tapi apa daya tanpa mengatakan maaf sedikitpun pengendara 2 motor tersebut lempeng.com melanjutkan perjalanannya, membiarkan aku terdiam di depan pintu samping kanan mobil dan bemper belakang mobiku yang sudah dalam keadaan penyok!! Bingung.com aja aku dicuekkin oleh kedua orang tersebut. Kok bisa mereka jalan lempeng tanpa mengucapkan apapun kepada pihak yang sudah dirugikan akibat kelakuan mereka ya?

Ada apa gerangan dengan orang-orang saat ini? Mengapa susah menyatakan kata “MAAF” bila nyata melakukan kesalahan? Apa mereka memang tidak sadar berbuat salah? Atau memang tidak mau tahu? Subhanallah, beginikah moral masyarakat kita?

Aku juga tidak akan meminta ganti rugi apapun, bila kedua pengendara motor tersebut mengatakan maaf, SAY SORRY!! Alhamdulillah mobil dilindungi asuransi, hanya bila ada kata maaf, mereka kan bisa menyatakan ikut prihatin dengan penyoknya mobilku, paling tidak ada SOPAN SANTUN yang ditunjukkan mereka. Namun apa yang bisa diharapkan? Yang jadi kepikiran dalam benakku, bagaimana mereka akan mengajarkan anak-anak mereka kelak? Padahal mereka ada “role model” bagi keturunannya. Nggak heran, saat ini namanya budi pekerti (menyangkut sopan santun) jadi BARANG LANGKA dalam kehidupan sosial interaksi masyarakat kita.

Masyarakat negara di barat sana, masih menggunakan sapaan kata-kata santun untuk menyapa orang lain. Paling tidak masih ada nilai sopan santun yang diterapkan dalam kegiatan keseharian mereka. Sering mereka menggunakan “Good morning”, “How are you..?”, “Nice to meet you” untuk menyapa orang-orang berinteraksi satu sama lainnya. Betapa senangnya kita disapa dengan RAMAH oleh orang lain yang bertemu dengan kita. Hal itu sebagai salah satu wujud penghargaan kita bagi orang lain, walaupun hanya dengan beberapa kata yang sangat simple. Biasakan kita menyapa orang yang kita kenal dengan sapaan yang santun dan menyenangkan seperti di atas tadi.

Mereka menjadikan suatu kebiasaan menggunakan kata sapaan seperti :
I’m sorry …. à Mohon maaf
Excuse me ….. à Permisi
Please ….. à Tolong
Thank You …. à Terima kasih

Bila kita melakukan suatu kesalahan baik kecil maupun besar, jangan lupa ataupun malu mengatakan, “MOHON MAAF ya….saya tidak sengaja menumpahkan kopi di bajumu”. Tentunya pihak yang menjadi “korban” pada situasi kondisi seperti pun akan merasa dihargai dan diperhatikan. Hilangkan perasaan malu atau takut disalahkan. Dengan jiwa besar kita bisa mengakui kesalahan kita, maka akan lebih mudah bagi kita untuk merubah sikap kita menjadi lebih baik, karena kita SADAR atas suatu tindakan yang salah telah dilakukan.

Bila kita terpaksa memotong pembicaraan beberapa orang (atau lawan bicara kita) ataupun kita lewat di depan orang-orang yang sudah duduk manis menyaksikan sesuatu di dalam bioskop, apa salahnya kita mengatakan, “PERMISI, saya mau lewat dulu..”. Maka orang-orang yang sudah lebih dahulu duduk tersebut, akan memberikan jalan bagi kita yang mau lewat. Bagaimanapun juga kita sudah dalam keadaan “sedikit mengganggu” kenyamanan mereka. Jadi wajarlah kita yang “numpang lewat” mengatakan permisi kepada mereka. Mereka pasti juga dalam keadaan yang “menerima” dengan ikhlas, bila kita dengan santun mengatakan permisi.

Sepertinya kita akan senang sekali bila ada seseorang yang meminta tolong dengan kita secara ramah dan memulai kalimatnya dengan kata, “TOLONG, apakah bisa ambilkan botol sambal itu?”.  Maka respon kita pasti dengan senang hati membantu melakukan apa yang diucapkan oleh pihak tersebut. Ada respon efek psikis yang positif bila kita memulainya dengan kata “TOLONG”. Selain kita menunjukkan penghargaan, hal ini menunjukkan sopan santun terhadap pihak yang kita mintai tolong. Namanya juga minta tolong, kita kan BUTUH seseorang melakukan apa yang kita minta, maka lakukan dengan nada suara yang ramah dan hargai orang tersebut. Jangan lakukan dengan kalimat PERINTAH dan SERU!! Wah berabe kalau begini jadinya….

Apa rasanya kita, bila orang lain menyatakan penghargaan terhadap kita atas sesuatu yang kita lakukan? Dengan mengucapkan “TERIMA KASIH atas bantuannya memberikan info mengenai……”. Pasti kita akan senang juga kan? Kita merasa senang sudah dapat membantu pihak lain tersebut, kemudian pihak lain tersebut memberikan respon positif terhadap kita. Biasakan selalu mengucapkan TERIMA KASIH bila kita mendapatkan sesuatu dalam bentuk apapun dari pihak lain. Selain menunjukkan kesopanan, juga sebagai bentuk penghargaan kita kepada mereka.

Jangan terlalu banyak berharap pada orang lain. Mulailah dari diri kita sendiri. SEKARANG! Jadikanlah hal itu semua sebagai suatu kebiasaan POSITIF, sehingga kebiasaan tersebut dapat ditiru oleh anak-anak kita nanti. Kudu diingat, bahwa kita ini adalah ROLE MODEL bagi mereka. Anak akan lebih mudah menyerap sesuatu dengan melihat dan mencontoh. Benar nggak?

Kalau mau melakukan PERUBAHAN, mulailah dari kita sendiri dulu!! Dari hal-hal kecil saja dulu. Tidak usah yang muluk-muluk. Insya Allah dengan hal kecil tadi, bila dilakukan secara wajar, ikhlas, teratur dan terus menerus akan menjadi kebaikan bagi kita. Yakinlah itu…

Sebagaimana dinyatakan dalam suatu Hadist Rasulullah : Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah berkata, “Berbuatlah amal kebaikan sebagaimana mestinya, dengan ikhlas dan tidak berlebihan, ……, dan bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling teratur dan dilakukan terus menerus meski sedikit”. (H.R. Al Bukhari).

Sungguh Allah SWT telah memudahkan kita untuk meraih cintaNYA kan?  Betapa inginnya kita mendapatkan cinta SANG KHALIK…maka mulailah kita melakukan AMAL KEBAIKAN, yang wajar, ikhlas, tidak berlebihan, teratur, dilakukan secara terus menerus…..walaupun itu SEDIKIT!! 

Jadi walaupun kita hanya menyapa seseorang dengan nada ramah dan senyum ikhlas, “SELAMAT PAGI AYAH, SELAMAT PAGI IBU…”  maka tindakan yang sangat sederhana itu akan menjadi kebaikan bagi kita… lakukan itu menjadi suatu kebiasaan positif, secara ikhlas, teratur setiap saat dan terus menerus…maka yakinlah ALLAH akan mencintai kita….SUBHANALLAH…..

Regina
Bandung, 20 Mei 2009

Note : Thanks a lot for Mba Etty, yang sudah memberikan inspirasi aku untuk menuliskan pengalamanku minggu lalu itu…semoga tulisan ini bermanfaat ya…bagi kita sendiri, maupun anak-anak kita dan lingkungan sekitar kita….

Sumber Bacaan :
-        Materi Parenting Class Mutiara Bunda
-        Buku “Satu Tiket ke Surga”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar