Selasa, 29 Maret 2011

Belajar Bahagia

"BELAJAR BAHAGIA"

Tulisan in merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya “BELAJAR HIDUP”. Semoga bermanfaat bagi kita semua…..

Setelah kita BELAJAR HIDUP, sekarang kita BELAJAR BAHAGIA. Untuk menjadi bahagia, manusia harus punya cita-cita sebagai salah satu motivasi. Cita-cita hidup manusia adalah sehat, dengan sehat seharusnya manusia bisa hidup lebih baik daripada ketika sakit karena aktivitasnya menjadi terbatas. Jadi sehat itu adalah salah satu Karunia Allah yang tidak dapat dibeli oleh uang. Bila badan kita sehat kita bisa beraktivitas kembali. Selanjutnya berkecukupan, berarti tercapai apa yang diinginkan, terhindar dari kecelakaan, dan terbebas dari kesulitan.

Dalam hidup, kitapun mengenal apa yang disebut dengan KEPUASAN, KESENANGAN, dan KEBAHAGIAAN. KEPUASAN adalah kondisi ketika apa yang diinginkan dan dibutuhkan terpenuhi, bisa berupa kebutuhan fisik, bisa juga kebutuhan psikologis. Kepuasan ini sering bergerak naik seiring dengan keberhasilan memenuhinya. Misalnya selalu ingin motor/mobil keluaran terbaru, padahal dianya sendiri belum punya rumah, ada juga yang bersyukur bila punya rumah walaupun hanya type 21 tetapi setelah itu dia meminta lebih dari itu. Jadi hal ini ada unsur menyengsarakannya, tapi bisa menjadikan manusia lebih kreatif lagi. Seperti yang tersirat di bawah ini :

CANDA EMHA
Ketika belum kepingin sudah
Ketika sudah kepingin tambah
sesudah ditambah, lagi, lagi dan lagi
Kita berlari memperbudak diri
Tuhan mengajarkan yang pas-pasan saja


Kita juga mengenal apa yang disebut KESENANGAN, yaitu sebuah pengalaman sekilas yang berkaitan dengan ganjaran tertentu, seperti kesenangan indrawi. Kesenangan ini jarak waktunya sempit sehingga menimbulkan kebosanan, jadi harus selalu dicari cara yang paling terbaru.

Dan inilah yang paling penting dalam hidup kita yaitu KEBAHAGIAAN. KEBAHAGIAAN ini merupakan padanan dalam bahasa arab yaitu Aflaha, falah yang berarti Kemakmuran, keberhasilan, pencapaian apa yang kita inginkan, terus menerus dalam keadaan baik, menikmati kenyamanan, ketentraman dan hidup yang penuh berkah yang kesemuanya terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk mencari kebahagiaan ini, banyak cara yang bisa kita lakukan, yaitu sekali-kali kita keluar dari rutinitas harian seperti liburan, apakah itu bersama keluarga atau hanya berdua saja bersama suami/isteri. Kita juga bisa belajar bahagia dari anak-anak, coba saja perhatikan jarang ada anak-anak yang migran atau pusing memikirkan sesuatu. Mereka selalu yakin adanya rejeki karena mereka senang berbagi dan bila bermasalah dengan temannya, mereka akan saling mudah memaafkan. Karena bila kita selalu positive thinking dan positive feeling maka akan banyak jalan untuk menyelesaikan masalah, tetapi sebaliknya bila kita selalu negative thinking dan negative feeling maka setiap diberi masalah selalu buntu. Padahal bahagia itu banyak sekali manfaatnya, insya Allah panjang umur, selalu sehat karena penyakit tidak cepat datang, Cerdas dan baik hati karena selalu diliputi emosi positif dimana emosi positif itu akan memperluas pikiran dan tindakan serta membangun sumber daya personal, sedangkan emosi negatif akan menyempitkan pikiran dan pilihan dalam bertindak yang melelahkan.

Orang yang selalu BAHAGIA, itu mempunyai tanda-tanda ORANG BAHAGIA sebagai berikut:
1. Bersyukur jika mendapatkan nikmat.
2. Bersabar jika mendapat cobaan
3. Segera bertaubat jika melakukan kesalahan

Tetapi ada juga orang yang termasuk SYNDROME SUCCESS TOXIC, seperti :
- Self-sightedness : terpusat pada diri sendiri.
- Stress surrender : menyerah pada stress.
- Ups and down : perasaan naik turun dengan cepat.
- Chronics Cynism : sinisme kronis.
- Grouchiness : bersungut-sungut melulu.
- Feeling pestered : mudah tersinggung.

Kalau kita termasuk salah satu di atas, maka ikutilah NASIHAT MASLOW :
“Pergilah ke Rumah Sakit dan dengarkan semua nikmat yang sederhana yang sebelumnya tidak pernah disadari sebagai rasa nikmat , seperti buang air, tidur didampingi pasangan, bisa menelan, menggaruk yg gatal. Karena yang namanya KEBAHAGIAAN itu merupakan pilihan kita, mau BAHAGIA atau TIDAK.

BAHAGIA Vs MUSIBAH
Kebahagiaan selalu bertolak belakang dengan musibah. Musibah memang tidak dapat ditolak, musibah bisa menjadi penderitaan bagi yang merasakannya. Penderitaan itu merupakan perasaan sedih dalam jiwa yang bisa muncul, bisa karena musibah/bukan. Penderitaan itu adalah picture in our head. Jadi kita yang merasakannya membuat suatu sikap, apakah kita akan menciptakan penderitaan itu atau menghindarkan penderitaan itu.

KEBAHAGIAAN itu bisa menular
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Diantara kebajikan setelah iman yaitu memasukan rasa bahagia ke dalam kalbu orang mu’min, membebaskannya dari rasa lapar, dan membayarkan hutang-hutangnya. Tidak beriman seseorang sebelum dia menyayangi orang lain sebagaimana dia menyayangi dirinya sendiri.”

Kebajikan utama setelah Iman yaitu kebajikan yang mendatangkan MANFAAT bagi orang lain dan tidak ada kejelekan yang lebih jahat setelah MUSYRIK, serta berusaha tidak melakukan hal-hal yang membuat orang lain susah dan merasa bersalah, membuat keadaan sengsara seseorang sehingga keadaannya tertekan/terpojok, karena itu akan mendatangkan kerugian juga buat kita sendiri sehingga tidak menjadi pahala untuk kita. Contoh lain, bila kita bertemu dengan orang-orang yang wajahnya memancarkan kebahagiaan maka kitapun akan merasakan AURA BAHAGIA, dan sebaliknya bila kita bertemu dengan orang yang wajahnya tidak menyiratkan kebahagiaan, maka kitapun akan terbawa BETE/bosan.

INILAH JALAN KEBAHAGIAAN, sabda Rasulullah SAW :

“Jika kamu berada dalam tubuh yang sehat, keamanan terjaga dan cukup makanan untuk hari ini, kamu sudah memiliki dunia. Hendaklah kamu puasa dengan apa yang telah Allah bagikan kepadamu, kamu akan menjadi manusia yang paling kaya”.

“Barang siapa yang membebaskan kesedihan di antara kesedihan dunia akan Allah bebaskan kesedihannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menyusahkan orang lain yang dalam kesulitan, maka Allah akan menyusahkankannya baik dalam urusan dunia/akhirat. Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hambanya ini selalu menolong saudaranya sesama muslim”.


Jalan Kebahagiaan akan membimbing kita ke JALAN SPIRITUAL, sabda Rasulullah SAW :
“Barang siapa menjadikan akhirat sebagai cita-citanya, Allah menjadikan kekayaan dan rasa cukup dalam hatinya, mengumpulkan yang tercerai berai darinya dan dunia mendatanginya dalam keadaan hina
Dan barang siapa menjadikan dunia sebagai cita-citanya maka Allah menjadikan kefakiran dihadapannya, mencerai beraikan urusannya dan dunia tidak datang padanya kecuali yang telah disempitkan baginya. (HR. TIRMIZI)

“Beristighfarlah, barangsiapa Allah tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya, namun barangsiapa dunia yang menjadi tujuannya niscaya ia akan letih dan pasti sengsara diperbudak dunia sampai akhir masa”.

Istighfar itu mempunyai keajaiban diantaranya kesempitannya dilapangkan, kesedihannya diberi jalan keluar, rejekinya didatangkan dari arah yang tak terduga. Di dalam tubuh kita, banyak sekali penyakit tapi obatnya cuma satu, yaitu ISTIGHFAR.

Lihat Surah NUH : 10-12 :
“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya dialah zat yang Maha Pengampun, niscaya dia akan mengirim hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula didalamnya sungai-sungai.”

KESIMPULAN :

• Hidup adalah anugerah, jangan pernah sedikitpun kita menyia-nyiakan kesempatan hidup, karena hidup ini hanya sementara. Jadi siapkanlah perbekalan dan amunisi untuk sampai ke tempat tujuan kita yang sesungguhnya. Sungguh suatu kerugian yang besar, bila kita sudah cape-cape hidup di dunia tapi tidak masuk surga.
Ingat kembali surah AL HAJJ 22 : 47 :
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhan adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu”.

Jadi apabila jatah umur kita sama dengan Rasulullah SAW yaitu 63 tahun, berarti hidup kita kurang lebih hanya 1,5 jam saja. Sementara di akherat nanti kita hidup kekal abadi.

• Bahagia itu adalah PILIHAN. Yang menentukan kehidupan yang bahagia atau tidak, adalah diri kita sendiri. Berusahalah untuk selalu Posistive Thinking dan Positive Feeling .

• Musibah selalu identik dengan penderitaan, padahal penderitaan merupakan perasaan sedih yang muncul dari dalam jiwa, yang bisa diakibatkan oleh musibah/bukan. Jadi kita yang menentukan sikap, apakah kita akan menciptakan penderitaan itu atau menghindarkan penderitaan itu.

• Kita sering merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia, tanpa melihat contoh-contoh di sekeliling kita. Di bawah ini ada sebuah Kisah Inspiratif, siapa tahu di antara kita ada yang lebih menderita dibandingkan dengannya.

• “Kisah wanita tanpa persoalan”
“Suatu hari seorang sufi bertemu dengan seorang wanita yang wajahnya bercahaya, sepertinya wanita itu hidupnya bahagia sekali seolah-olah hidup tanpa persoalan. Tapi ketika ditanya sufi mengapa bisa demikian, wanita itu menjawab, “Anda salah, saya adalah seorang wanita yang penuh persoalan, bagaimana tidak ,ketika kami sedang melakukan kurban, kedua anak kami menirukan adegan kurban itu sehingga salah satu anak kami menjadi korban. Anakku yang masih hidup melarikan diri ke hutan karena perasaan yang bersalah. Ayahnya menyusulnya, tapi setelah beberapa hari aku mendapat kabar bahwa keduanya mati dimakan binatang. Kemudian ketika aku sedang memasak, tanpa sengaja bayiku tersiram air panas hingga meninggal dunia, dan adikku mati berdiri mendengar ceritaku….”

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang berbahagia karena…selalu bersyukur ketika mendapatkan nikmat, bersabar ketika mendapat ujian, dan
segera bertaubat ketika menyadari kesalahan plus IKHLAS pada akhirnya, karena hasil akhir , memang KUASA Allah semata. Kita hanya bisa berusaha dan berikhtiar OPTIMAL.
Semoga kita selalu dibimbingNYA agar lulus ujian hidup dan selalu bisa bahagia dalam menjalankan hidup ini dengan tujuan mencapai SurgaNYA.
Aaamiiiin… Ya Rabbul Alamiiiin.

Sumber :
• Materi Pengajian MT Karima oleh Ustadz Budi Prayitno
• “Sentuhan Kalbu” karangan Ir. Permadi A.
• Materi Parenting Class Mutiara Bunda
• Materi Pelatihan Bening Jiwa bersama AUK MURAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar